Dengan Semangat Sumpah Pemuda Kita Wujudkan Generasi Sehat Indonesia Melalui Penjaminan PJAS
Yogyakarta (Kankemenag) – Dengan Semangat Sumpah Pemuda Kita Wujudkan Generasi Sehat Indonesia Melalui Penjaminan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS). Denikian tema yang diangkat Kasi Pendidikan Madrasah Elfa Tsuroyya, M.Pd., M.Pd.I dalam Siaran Sapa Pagi (SISAPA) secara virtilual jajaran Kantor Kemenag Kota Yogyakarta.
Menurut data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) 2018, Elfa menyebutkan 10 hingga 22 juta kasus diare di Indonesia disebabkan pangan yang tercemar. Jajanan pangan siap saji menjadi penyebab kedua tertinggi Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan.
Sebelum pandemi, anak sekolah memperoleh jajanan dari kantin sekolah dan pedagang disekitar sekilah. Saat pandemi, sekolah dan kantin sekolah tutup, sehingga anak sekolah mempetoleh jajanan dari berbagai oenyedia PJAS. Keamanan pangan yang dikonsumsi anak sekolah harus menjadi perhatian semua pihak baik sekolah, orangtua, maupun pedagang PJAS.
Elfa juga mengingatkan adanya bahan kimia berbahaya yang digunakan dalam makanan, meliputi; Formalin yang biasa disalahgunakan pada pangan mie basah, tahu, ikan asin, ikan segar, dan daging ayam segar. Boraks, biasa disalahgunakan dalam olahan bakso, krupuk, gendar/rampak, cilok, lontong. Pewarna tekstil, dilarang digunakan untuk pengawet pangan karena dapat mengganggu kesehatan.
Kebijakan keamanan pangan kajanan anak usia sekolah; memastikan anak usia sekolah mengonsumsi pangan jajanan yang aman, bermutu dan bergizi. Memastikan anak usia sekolah meniliki pengetahuan, sikap, dan perilaku keamanan pangan yang baik sehingga dapat melindungi dirinya dari pangan yang tidak aman dan berbahaya bagi kesehatannya.
“Ada spirit al ‘Aqlussalim fil jismissalim, akal yang sehat terdapat dalam jiwa yang kuat. Untuk menumbuhkan akal yang sehat maka jiwa harus kuat. Jiwa yang kuat salah satu nya berasal dari konsumsi makanan yang sehat dan bergizi,” pungkas Elfa. (Jojo/Ara)