FGD KUA Revitalisasi, Kepala Kantor Harap Menjadi Program Terbaik
Yogyakarta (Humas) – Tiga KUA di Kota Yogyakarta menjadi lokasi Program Revitalisasi KUA. Masing-masing Gondomanan, Wirobrajan dan Tegalrejo. Bidang Urusan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY terus melakukan pendampingan dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) KUA Revitalisasi di KUA Tegalrejo, Selasa (4/4/2023).
Dalam kesempatan tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, H. Nadhif, S.Ag. M.S.I. menegaskan keinginan agar program revitalisasi bisa berjalan secara maksimal.
“Ini merupakan bentuk komitmen kita mengawal program revitalisasi agar maksimal dan di DIY bisa menjadi program yang terbaik,” tandasnya.
Pihaknya akan terus mendukung inovasi-inovasi yang telah dilakukan. “Kedepan Program ini diharapkan bisa lebih baik dan bisa dinikmati oleh masyarakat,” ujarnya.
“Program revitalisasi hadir untuk mengubah KUA yang semula berfokus hanya pada dokumen dan administratif yang merupakan tujuan antara, sedangkan tujuan akhir KUA adalah bagaimana layanan kita menjawab kebutuhan masyarakat termasuk Reformasi Birokrasi,” tuturnya.
Program Revitalisasi KUA tidak hanya berorientasi pada dokumen dan administrasi tetapi mencakup semua kebutuhan keagamaan di masyarakat. “Kita jangan fokus di tujuan antara tetapi sampai ke tujuan akhir,” kata Nadhif.
SDM diharapkan kreatif, adaptif, dan responsif dimiliki orang-orang yang memiliki integritas yang tinggi. “Program revitalisasi kita kawal sebaik-baiknya dengan komitmen bisa menjadi barometer dengan kerja bersama-sama dan kolaboratif,” jelas Nadhif sebagaimana dilansir situs diy.kemenag.go.id.
“Revitalisasi KUA jangan dibayangkan hanya persoalan fisik tetapi juga konten dari fisik yang dimiliki, ini merupakan program mandatory, prioritas dari Kemenag, maka harus kita dukung secara maksimal, sehingga bisa membawa manfaat,” tuturnya.
Sementara Dr. Halili mewakili Kepala Bidang Urais mengungkapkan revitalisasi bukan hanya persoalan fisik. “Revitalisasi KUA jangan dibayangkan hanya persoalan fisik tetapi juga konten dari fisik yang dimiliki, ini merupakan program mandatory, prioritas dari Kemenag, maka harus kita dukung secara maksimal, sehingga bisa membawa manfaat,” tuturnya.
“Kami tidak akan membiarkan KUA sendiri. Dengan kerja nyata kita, diharapkan menjadi evidence. Diharapkan kita tetap semangat. Kurangi keluhan, mari bersama-sama kita lakukan hal-hal kecil yang bisa dilakukan,” jelas Halili. [rls]