Berita

Jelang Pemilos, MPS MAN 1 Yogyakarta Gelar Webinar Nasional Bertajuk Membangun Kesadaran Politik dan Bernegara bagi Generasi Muda Nusantara

Yogyakarta (MAN 1 YK)—Untuk memberi wawasan dan membangun kesadaran berpolitik dan bernegara di kalangan generasi muda, jelang pemilihan Ketua OSIS dan MPS (Pemilos) periode tahun 2021/2022, Majelis Permusyawaratan Siswa(MPS) MAN 1 Yogyakarta menggelar seminar nasional secara virtual, Ahad(05/09/2021), bertajuk ‘Membangun Kesadaran Politik dan Bernegara bagi Generasi Muda Nusantara’, via zoom meeting dan disiarkan secara langsung lewat chanel youtube madrasah: https://www.youtube.com/watch?v=H0-j2Pxoy48.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh civitas akademika MAN 1 Yogyakarta; siswa, guru, dan pegawai, dan orang tua wali siswa, serta masyarakat umum. Menghadirkan segenap narasumber, yaitu Komisioner KPU RI periode tahun 2017-2022 Pramono Ubaid Thantowi M.A, KPU Kota Yogyakarta Frenky A Mahendra, dan Anggota DPRD DIY Hifni Muhammad Nasikh, SE., MBA.

Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.H.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd. dalam sambutannya, mengungkapkan budaya demokrasi di madrasah ini sudah berkembang. Bahkan, lanjutnya, sebelum pandemi sedikitnya tiap tri wulan, MPS mengadakan sarasehan. Dalam acara ini menjadi wadah bagi para siswa untuk berembuk dan bermusyawarah, untuk menyampaikan usulan dan aspirasi mereka secara santun kepada madrasah. “Mereka menyampaikan usulan, kritik, pengembangan madrasah, Inovasi, demi kemajuan madrasah,” tuturnya.

Nara sumber pertama, Pramono Ubaid Thantowi mengungkapkan, orang-orang yang baik, sebaiknya tidak hanya memikirkan diri sendiri, seperti hanya memikirkan pekerjaan, keluarga, dan ibadah semata.

“Kalau demikian jadinya, maka politik akan diisi oleh orang-orang yang hanya berorientasi jabatan, kekuasaan, dan keuntungan belaka,” ujarnya.

Untuk itu ia mengajak, agar orang-orang baik harus ikut berpartisipasi dalam politik, sekurang-kurangnya ikut andil dalam mencermati perkembangan politik. Politik itu baik dan tidak selamanya buruk. Menurutnya, politik yang baik itu mempunyai tiga hal, yaitu pertama, bersifat toleran: menghargai perbedaan pandangan politik, tidak memaksakan pandangan politik kepada pihak lain.

Kedua, taat hukum: mengekspresikan pandangan politik dalam koridor hukum, dan menghargai pandangan orang lain (yang berbeda). Dan yang ketiga, bersifat partisipatif; menggunakan hak politik dalam pemilu/pilkada, dan aktif mengawasi, mengontrol jalannya kekuasaan.

Kemudian untuk generasi muda, Pramono yang juga alumnus MANPK MAN 1 Yogyakarta Tahun 1992 itu berpesan, generasi muda harus cerdas, menghimpun informasi sebanyak mungkin, tentang latar belakang dan rekam jejak calon. Kemudian, harus kritis, yaitu tidak mudah menelon informasi hoax, dan menyebarkannya. Lalu harus bersikap obyektif, tidak asal menjadi lover atau hater. “Mandiri menentukan pilihan dengan pertimbangan yang matang, bukan karena bujukan, ancaman, apalagi politik uang,” pungkasnya, peraih gelar magister (S2) Departemen Ilmu Politik, University of Hawaii Manoa, Amerika Serikat Tahun 2008 itu.

Sementara itu, Hifni Muhammad Nasikh juga menguatkan, agar para siswa aktif dalam berorganisasi. Ungkapnya, dalam organisasi, banyak pengalaman dan pelajaran secara langsung, antara lain belajar dan praktik secara langsung tentang tanggung jawab, dan berlatih mencapai sebuah tujuan Bersama tanpa pamrih. “Dengan aktif berorganisasi akan menuntun kita pada kegiatan positif, dan menghindari kegiatan negative,” tandasnya.

Seminar nasional ini, berlangsung khidmat. Antusiasme para peserta sangat tinggi. Tampak banyaknya pertanyaan, yang mereka ajukan kepada para narasumber, baik secara langsung, maupun lewat falisitas chating zoom meeting. (dzl)