Jelang Pencoblosan Penyuluh KUA Tegalrejo serukan hindari 7 hal
Yogyakarta (KUA Tegalrejo) – Selasa (13/02/2024) bertempat di Balai Nikah KUA Tegalrejo diadakan Rakordasi rutin dan tadarus bersama seluruh pegawai KUA Tegalrejo. Sebelum Rakordasi yang dipimpin langsung kepala KUA Tegalrejo H. Supasdi, S.Ag, salah satu penyuluh agama KUA Tegalrejo Trianto, S.H.I. diberikan kesempatan untuk menyampaikan tausiyah. Dalam tausiyah nya Trianto mengajak untuk menghindari dan menjauhi 7 hal, lebih – lebih menjelang pemilu serentak 14 Februari 2024 besok pagi.
Menurutnya dalam interaksi sosial yang melibatkan komunitas heterogen yang terdiri dari beragam karakter, kualitas intelektual, kemampuan ekonomi, latar belakang budaya dan lain – lain perlu senantiasa menjaga kerukunan karena tidak jarang dalam interaksi sosial berpotensi terjadi gesekan. Untuk menghindari gesekan agar tetap terjaga kerukunan dan kebersamaan maka hendaklah menghindari dan menjauhi 7 hal yaitu:
1. Janganlah saling hasad atau dengki
Hasad yaitu sikap yang mengharapkan hilangnya kenikmatan dari orang yang berhak memilikinya.
2. Janganlah saling mencari-cari kesalahan
Upaya seseorang untuk menjatuhkan orang lain dengan cara mengintai atau mencari-cari kesalahan/kelengahan orang lain merupakan sikap yang harus dijauhi.
3. Janganlah saling membenci
Kebencian dan permusuhan bisa muncul disebabkan dua hal yaitu rasa tidak suka terhadap sesuatu dan sikap tidak bisa menerima kenyataan yg tidak sesuai dengan harapan.
4. Janganlah saling mendiamkan
Sikap menjauhi atau berpaling dari seseorang sambil menjelekkan dibekangnya juga merupakan hal yang harus dijauhi.
5. Janganlah saling mendzolimi
Meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya merupakan bentuk kezaliman yang harus dijauhi dalam interaksi sosial.
6. Janganlah saling mengecewakan
Meninggalkan orang lain yang mengharapkan bantuan atau pertolongan merupakan sikap yang seharusnya tidak dilakukan.
7. Janganlah saling menghina
Memperolok – olok dan memandang remeh atau rendah orang lain hendaknya juga tidak dilakukan dalam interaksi sosial. Kita diperintahkan untuk menjadi insan yang bersaudara. [tri].