K2M Kota Yogyakarta Gelar Sosialisasi Kurikulum dan Madrasah Digital
Yogyakarta – Sosialisasi kurikulum dan Madrasah Digital diselenggarakan oleh Kelompok Kepala Madrasah (K2M) Kota Yogyakarta, Rabu (25/5). Kegiatan bertempat di MTs Muhammadiyah Karangkajen dihadiri kepala MI, MTs, MA dan Tim IT masing-masing madrasah sejumlah 33 peserta.
Ketua K2M Kota Yogyakarta Drs. Muhammad Iriyadi dalam sambutannya menerangkan bahwa kegiatan ini membahas mengenai Sosialisasi kurikulum merdeka belajar dan Sosialisasi digital madrasah yang sebelumnya dibahas di tingkat Kanwil. Terakait kesepakatan nama madrasah digital yang akan digunakan seluruh madrasah se-DIY. Harapannya semua madrasah menggunakan digitalisasi administrasi madrasah.
Kepala seksi Pendidikan Madrasah Kota Yogyakarta Elfa Tsuroyya, S.Ag, M.Pd.I menyampaikan bahwa Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta mensosialisasikan Geschool sebagai patner madrasah yang ditunjuk oleh bidang pendidikan Madrasah Kanwil DIY. “Kolaborasi antara madrasah dengan Geschool bisa difasilitasi menggunakan dana BOS,” ungkap Elfa.
Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan informasi terkait kurikulum dan informasi terkait digital madrasah. Selain itu juga diterangkan surat edaran untuk madrasah terkait review dan uji publik agar segera ditindaklanjuti. Harapannya kurikulum yang disusun ada di KMA 437 tentang kurikulum merdeka belajar dan sesuai KMA 183 dan 184 tahun 2019.
Saat ini beberapa madrasah negeri di DIY sudah bekerjasama dengan lembaga Geschool, mereka bermitra untuk mempermudah proses kegiatan pembelajaran.
“Untuk madrasah swasta seperti Mu’allimin dan Muallimaat yang tidak kalah berinovasi menciptakan kreatifitas pembelajaran sehingga kemajuan madrasahnya bisa diikuti oleh madrasah swasta lain,” tutur Elfa saat menutup sambutannya.
Pengawas Madrasah Murtinah, S. Pd, MA menyampaikan terkait sosialisasi kurikulum Merdeka belajar. Bahwa kurikulum merdeka belajar akan dilaksanakan oleh Madrasah yang ditunjuk langsung dari pusat sebagai pilot project. KTSP yang disusun saat ini harus ada peningkatan dari KTSP tahun lalu, dan masing-masing madrasah harus mempunyai kelas unggulan.
Sebelum ada review kurikulum dan uji publik, akan ada pendampingan dari pengawas madrasah dalam penyusunan KTSP tersebut, tutup pengawas madrasah mengakhiri sambutannya. (Lis/eko)