Kelompok Binaan Penyuluh Agama KUA Ngampilan Bentuk Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Masjid
Yogyakarta (KUA Ngampilan) – Pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berbasis masjid merupakan usaha peningkatan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki oleh masjid dan masyarakat bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup serta meningkatkan kesejahteraan jama’ah.
Ketua Takmir Masjid Al Amin, Drs.H Bambang Supriyadi dalam sambutannya, Senin (14/02/2022) senantiasa mengingatkan kepada Jamaah untuk Infak. Program ini dinamakan Jama’ah Menuju Surga dikumpulkan sekalian menghadiri Pengajian Jamiatus Sakinah di masjid Al Amin. Dan Apabila berhalangan hadir nanti akan diambil Petugas Sie Penggalangan Dana. Semoga Infak dari Jamaah akan menjadi jalan menuju Surga Allah SWT. Aamiin.
Majelis Taklim Jamiatus Sakinah merupakan kelompok binaan bersama Penyuluh Agama Islam , Janti Ristiani S.Ag dan Suhartanto SAg yang bertugas di KUA Ngampilan dan Penyuluh Agama Islam Non PNS ,Srini Hariya. Kegiatan pokbin ini dilaksanakan tiap tanggal 1 dan 14.
Srini Hariya dalam laporannya menyebutkan bulan februari ini terkumpul dana Rp 3.450.000 dari 85 kaleng dari warga yang bersedia infak melalui kaleng yang dibagikan per Kepala Keluarga. Pengumpulan tiap bulan 1 kali setiap tanggal 1. Dana yang terkumpul dimanfaatkan melalui program belanja di tetangga dalam bentuk voucher, bagi jamaah yang tidak mampu tentunya. Ada satu donatur dari keluarga M Ashari Kabir yang ikut serta mendukung program pemberdayaan ekonomi berbasis masjid dengan memberikan modal kepada para pedagang, tidak diwajibkan mengembalikan karena bukan pinjaman.
Masjid merupakan tempat strategis untuk pembangunan dan pemberdayaan umat, salah satunya dalam sektor ekonomi. Namun saat ini, potensi pemberdayaan ekonomi umat di masjid belum dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu, diperlukan peningkatan fungsi masjid sebagai media pemberdayaan ekonomi umat.
“Masjid juga sangat potensial menjadi basis pemberdayaan ekonomi umat. Potensi ini yang dalam waktu yang cukup lama belum termanfaatkan secara baik. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengembalikan salah satu fungsi masjid sebagai media pemberdayaan ekonomi umat. Kondisi ini terjadi karena masih adanya pemahaman yang menilai masjid tidak tepat untuk dijadikan pusat aktifitas ekonomi. Dengan demikian kehadiran masjid dapat menjadi media untuk memberdayakan ekonomi umat yang menjadi jemaah masjid, sehingga keberadaannya betul-betul dibutuhkan oleh masyarakat sekitar masjid. Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh Kepala KUA Kecamatan Ngampilan, H.Supasdi SAg. (Janti)