Kemenag Kota Yogyakarta Studi Tiru Implementasi Moderasi Beragama ke Batu
Yogyakarta (Humas) – Dua alasan memilih Kota Batu sebagai lokus Studi Tiru Implementasi Moderasi Beragama. Pertama terdapat kesamaan antara Kota Batu dengan Kota Yogyakarta, yakni sama-sama kota dengan wilayah yang tidak selama luas.
Kedua, Kota Batu memiliki irisan dengan Kota Malang yang merupakan pusat pendidikan, yang identik dengan heteronitas dengan kultur yang beragam.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kemenag Kota Yogyakarta H. Nadhif, S.Ag. M.S.I. ketika memimpin rombongan melaksanakan studi tiru program implementasi moderasi beragama di Kemenag Kota Batu, Jumat (2/1/2024).
Dalam kesempatan tersebut Nadhif, mengungkapkan tahun 2024 merupakan saat untuk implementasi moderasi beragama. “Tidak hanya dari sisi internal, dunia pendidikan, tokoh masyarakat, tokoh agama dan instansi pemerintah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kota Batu, H. Machsun Zain, S.Ag. M.Si. mengungkapkan Kota Batu meliputi tiga kecamatan, lebih sedikit ketimbang Kota Yogyakarta.
Ia berharap studi tiru dapat menjadi jembatan yang mempererat persaudaraan dalam meningkatkan layanan kepada umat dan masyarakat.
“Merupakan langkah strategis dalam menjaga keberagaman dan kerukunan di tengah masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, Kota Batu mendapatkan harmony award pada tahun 2021. “Mampu menjalankan tugas pelayanan keagamaan kepada masyarakat dengan implementasi moderasi beragama,” imbuhnya.
Ia pun menyebut, Kota Batu sebagai destinasi wisata, penting dalam menjaga kenyamanan dan keamanan. “Menciptakan suasana harmonis di antara pemeluk agama yang berbeda keyakinan, melalui desa sadar kerukunan,” jelasnya.
Studi tiru juga diikuti Kasubbag TU, Kasi dan penyelenggara serta para JFT dan JFU. [Eko]