Berita

Kenalkan Ragam Budaya Indonesia, MIN 1 Yogyakarta Gelar Pentas Tari

Yogyakarta (MIN 1 Yogyakarta) – Kelas 3A Ibnu Sina MIN 1 Yogyakarta menggelar kegiatan pentas tari yang memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk lebih mengenal dan mencintai Budaya Nusantara. Kegiatan ini dilaksanakan secara berkelompok, di mana 28 siswa kelas 3A dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing beranggotakan tujuh anak. Setiap kelompok bebas memilih tarian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.

Kelompok Arjuna mempersembahkan Tari Umbul-Umbul dari Jawa Tengah, Kelompok Gatutkaca menampilkan Tari Saman dari Aceh, Kelompok Bima menampilkan Tari Bungo Jeumpa dari Aceh, dan Kelompok Nakula menampilkan Tari Yamko Rambe Yamko dari Papua. Pentas ini merupakan wujud penerapan diferensiasi konten dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila, yang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih dan menampilkan tarian yang mereka minati.

Pentas tari ini diselenggarakan dalam rangka pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Pancasila, dengan fokus pada materi Keragaman di Lingkungan Sekitarku. Mengingat Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman suku, budaya, agama, dan kepercayaan, Ibu Karimatul Hissoh, M.Pd.I, selaku wali kelas 3A, menerapkan pendekatan Pembelajaran Berdiferensiasi sebagai bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka di MIN 1 Yogyakarta.

Banyak manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan pentas tari ini. Para peserta didik tidak hanya lebih mengenal budaya daerah di Indonesia, tetapi juga mengikuti pembelajaran dengan perasaan senang dan bahagia. Selain itu, mereka dapat menunjukkan kreativitasnya, dan guru dapat menjalankan pembelajaran yang bermakna serta berpihak pada murid. Kurikulum Merdeka pun diimplementasikan dengan baik di MIN 1 Yogyakarta.

Wali kelas 3A, Ibu Karimatul Hissoh, M.Pd.I, dengan penuh dedikasi membimbing para siswa dalam persiapan hingga pelaksanaan pentas ini. Kepala madrasah sangat mengapresiasi kreativitas para guru, siswa, serta dukungan luar biasa dari orang tua. Harapannya, ke depan, para peserta didik dapat menjadi generasi Qur’ani yang cerdas, sukses, serta terus menjaga dan melestarikan budaya luhur Indonesia. (Hissoh)