Kepala Kantor Hadiri Sarasehan Pengelolaan Sampah Kota Yogyakarta
Yogyakarta (Humas) Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta H. Nadhif, S.Ag.,MSI., menghadiri kegiatan Sarasehan Lembaga Sosial Keagamaan se-kota Yogyakarta dengan materi pengelolaan sampah , bertempat di Edotel Jl. Kenari No.4, Semaki, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, pada hari Rabu 29/05/2024, diselenggarakan oleh Bidang Kesra Pemkot Yogyakarta. Peserta kegiatan dari 28 lembaga agama se kota Yogyakarta. Hadir pada kegiatan tersebut Pj. Walikota Yogyakarta Ir. Sugeng Purwanto,MMA., Sekda sekaligus ketua forum bank sampah kota Yogyakarta Ir.Aman Yuriadijaya, assek Drs Yunianto Dwi Sutono , komisi D DPRD Kota Yogyakarta Ahmad Mufaris., Kabag Kesra Retnaningtyas,SSTP,MI.
Dalam laporan kegiatan Retnaningtyas menyampaikan tujuan kegiatan silaturahmi lembaga sosial agama membahas isu strategis penanganan sampah pada lembaga agama.
Sambutan ketua forum bank sampah kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya ingin mendorong isu pengelolaan sampah harus jadi yang utama,dari kategori darurat menjadi masa transisi. 678 bank sampah berbasis RW se-kota Yogyakarta potensi dasar mengurangi sampah rumah tangga. Akhir tahun 2022 jumlah sampah 300ton perhari di TPA Piyungan membayar 1 ton 70rb.
Awal 2023 gerakan zero sampah an organik berbasis bank sampah. Turun 180ton perhari fakta terukur akurat. Gerakan zero sampah an organik mampu menurunkan produksi sampah. Harapannya gerakan dilanjutkan dengan mendorong kelola sampah organik.
Ditahun 2024 Aman Yuriadijaya mengharapkan dilanjutkan dengan pendidikan latihan pengelolaan sampah organik berbasis rumah tangga metode biopori, by name by adress. Peran pemuka agama menjaga konsistensi dalam menjalankan gerakan sampah biopori rumah tangga. Lahan pengolahan sampah dikota Yogyakarta di Nitikan,Kraton,Karangmiri Kemantren Umbulharjo, menghasilkan produk alternatif untuk industri.
Penjabat walikota Yogyakarta Ir. Sugeng Purwanto MMA dalam sambutannya menyampaikan bahwa permasalahan sampah di kota Yogyakarta ditangani serius dari seluruh elemen masyarakat. Ajaran agama apapun harus menjaga kelestarian alam . Dalam agama Islam : ” kebersihan sebagian dari iman” merupakan bentuk kepatuhan pada Allah SWT. Lebih lanjut Sugeng Purwanto menjelaskan bahwa gerakan ” Mbah Dirjo” tersosialisasi dengan baik. Juga dengan teknik “LOSIDA” lodong sisa dapur, yang merupakan mendekomposisi sampah. Losida yang merupakan singkatan lodong sisa dapur merupakan komposter sederhana yang bisa dibuat sendiri. Inovasi losida ini juga sebagai upaya untuk mendukung program pemerintah zero sampah anorganik sehingga masyarakat dapat melakukan pemilahan sampah dan memanfaatkannya sebaik mungkin.
Ahmad Mufaris dalam paparannya menyampaikan tentang pengolahan sampah dengan berbagai cara. Menyarankan agar membakar sampah di malam hari atau jam 2 dini hari.
Materi tentang bank sampah dari Sri Martini eco enzym masyarakat Yogyakarta, dengan pengelolaan sampah secara mandiri. [Ara]