Kepala Kantor Membuka Pembinaan Pokja Dan Pengembangan Kampung Moderasi
Yogyakarta (Humas)-Kepala Kantor Kemenag Kota Yogyakarta H. Nadhif, S.Ag.,M.S.I. mengatakan bahwa city of tolerance di Yogyakarta harus selalu dipupuk dan dirawat menuju program besar Indonesia Emas 2045. Demkian pesan yang disampaikan Nadhif dalam pembukaaan acara pembinaan Pokja dan Pengembangan Kampung Moderasi di Kalurahan Prawirodirjan Kemantren Gondomanan Kota Yogyakarta pada Kamis, 16/05/2024. Yogyakarta sampai saat ini selalu aman dan terjaga kerukunannya, hal ini bisa dilihat dari kondisi saat pemilu yang lalu berjalan aman dan lancar serta perbedaan awal ramadhan juga tetap damai. Kedamaian hidup rukun adalah kebutuhan kita bersama untuk meningkatkan keharmonisan di Kota Yogyakarta sambut Nadhif.
Sejalan dengan hal tersebut Kepala Kantor juga menyampaikan program prioritas Kementerian Agama yakni Penguatan Moderasi Beragama. Beberapa esensi dalam moderasi beragama meliputi antara lain, komitmen kebangsaan, menghargai kemajemukan, menjaga kebebasan akal, kebebassan berekpresi dan kebebasan beragama. Disisi lain Kemenag Kota Yogyakarta juga mensuport program Pemkot Yogyakarta dalam membangun ketahanan keluarga meliputi pencegahan stunting dan pernikahan dini serta penurunan angka perceraian. Hal tersebut akan bisa berjalan secara maksimal apabila didukung oleh seluruh komponen masyarakat yang ada termasuk tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Dalam kesmpatan itu Mantri Pamong Praja kemantren Gondomanan Cahya Wijayanta, S.IP mengucapkan selamat datang dan berterimakasih kepada Kemenag yang menyelenggarakan kegiatan ini. Cahya merasa berbahagia karena Prawirodirjan ditunjuk sebagai rintisan kampung moderasi. Harapannya dengan kegiatan akan mendukung program pembanguan baik fisik maupun sosial sehingga berlajan secara kondusif. Pembangunan berjalan lancar dengan kehidupan beragama yang rukun dan berkominmen kebangsaan,
Kepala Seksi Bimas Islam Kankemenag Kota Yogyakarta dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan pembinaan pokja kampung moderasi beragama saatt ini merupakan tindaklanjut dari pencanangan kampung moderasi tahun lalu. Prawirodirjan ditunjuk karena penduduknya terdiri dari beraneka ragam agama, etnis dan budaya. Peserta dari kegiatan ini terdiri dari tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda. (am)