Yogyakarta (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, H. Nadhif, S.Ag. M.S.I menerima Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan (BDK) Bandung bersama peserta pelatihan kepemimpinan pengawas (PKP), Selasa (9/5/2023). Kegiatan berlangsung di Aula 1, diikuti 40 orang terdiri dari para peserta PKP, Widyaiswara serta para pelaksana.
Dalam kesempatan tersebut Nadhif mengungkapkan untuk meraih WBBM, tidak harus berkantor mewah. Karena yang dilihat tim penilai internal dan eksternal adalah komitmen pimpinan untuk menerapkan zona integritas (ZI) dan internalisasi nilai-nilai integritas. “Untuk meraih WBBM, tidak harus berkantor mewah karena yang terpenting adanya komitmen pimpinan dalam menerapkan zona integritas dan kemampuan dalam menginternalisasikan nilai-nilai integritas,” ungkapnya.
Untuk itu Nadhif menegaskan penerapan WBBM harus dimulai dari komitmen pimpinan. Sehingga ia meyakinkan para peserta PKP bisa menerapkan di instansi masing-masing. Ia juga menyebut peraih WBBM bisa mendapatkan reward. “Untuk Kemenag Kota Yogyakarta telah mendapatkan reward berupa penambahan anggaran sebanyak 1,5 miliar,” imbuhnya.
Sebelumnya Kepala BDK Bandung, Drs. H. AGuslani, M.Ag. menyebutkan amanat dari regulasi menjadi pelaksana kebijakan, pelayan publik dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Ia pun menyebut ending dari WBK dan WBBM adalah kepuasan stakeholder. “Pertimbangan kami memilih locus studi lapangan di Kementerian Agama Kota Yogyakarta karena sudah berhasil meraih WBK-WBBM dan mewujudkannya butuh komitmen tidak sekadar mutiara hikmah,” terang Aguslani.
Dalam laporannya, Kasubbag Tata Usaha BDK Bandung H. Agus Nasihatul Ahyar, S.Pd.I. menerangkan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan I tahun 2023 dilakukan secara blended learning. Digelar 13 Maret – 18 Juli 2023. “Untuk locus selaian Kemenag Kota Yogyakarta dan KUA Umbulharjo, ada Badan Kepegawaian Daerah DIY dan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah DIY,” rinci Agus. [eko]
