Yogyakarta (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, H. Nadhif, S.Ag. M.S.I. menerima kunjungan studi tiru dari Kementerian Agama Kabupaten Gresik Jawa Timur, Jumat (14/2/2025). Rombongan berjumlah 29 orang terdiri dari para pejabat, Kepala KUA, Kepala Madrasah, Kepala TU, Penghulu dan Penyuluh.
Dalam kesempatan tersebut, Nadhif, mengungkapkan untuk meraih predikat WBK dan WBBK memang tidak mudah. Perlu proses panjang dan waktu yang tidak sebentar. Ia mencontohkan Kemenag Kota Yogyakarta yang mendapat WBK pada 2018 dan WBBM 2020. “Untuk mewujudkan WBK dan WBBM membutuhkan proses yang tidak mudah, tetapi mempertahankannya lebih sulit,” ungkap Nadhif.
Ia pun menegaskan, inovasi menjadi kunci dari pembangunan Zona Integritas. “Melahirkan inovasi menjadi satu diantara pokok dari implementasi Zona Integritas. Inovasi tidak sekadar mencetuskan sesuatu yang baru, melainkan mampu memberikan dampak positif kepada masyarakat,” imbuh Nadhif.
Sementara itu, Kepala Kemenag Gresik, Dr. Pardi, M.Pd.I. menjelaskan saat ini Kemenag Gresik masih tahap meraih WBK. “Kami sudah mencoba submit PMPZI tetapi belum berhasil lolos,” terang Pardi. Untuk itu ia dan rombongan ingin belajar dan melaihat secara langsung pembangunan ZI di Kemenag Kota Yogyakarta.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan naskah kesediaan replikasi inovasi pelayanan publik, antara Kepala Kemenag Kota Yogyakarta dengan Kemenag Kabupaten Gresik. Hadir dalam acara tersebut para Kasi/Gara dan Tim ZI Kemenag Kota Yogyakarta. [za/eko]
