Yogyakarta (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, H. Nadhif, S.Ag. M.S.I. menerima tim studi tiru Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia. Acara berlangsung di ruang PPID, Rabu (11/9/2024).
Dalam sambutannya Nadhif menyebut setiap instansi memiliki modal yang berbeda. Khusus di Kemenag Kota Yogyakarta, mudah dalam melakukan koordinasi karena cakupan luas wilayahnya terjangkau. “Sehingga untuk melakukan koordinasi bisa dengan cepat bisa bertemu,” jelas Nadhif.
Selain itu, budaya di Kota Yogyakarta yang cenderung taat dengan regulasi yang ada. Tidak mudah memberikan sesuatu yang memang bukan menjadi berhak diterima. Ia mencontohkan para penghulu yang selesai melakukan tugas, tidak mendapatkan tanda terima kasih berupa makanan apalagi berupa uang.
Nadhif juga berpesan pembangunan zona integritas tidak selalu harus menunggu semua fasilitas lengkap. Karena kondisi Kemenag Kota Yogyakarta ketika mendapatkan WBK (2018) dan WBBM (2020) dengan segala keterbatasan saran dan prasarana.
Sementara itu ketua tim Zona Integritas dari Kemendikbud Ristek, Imam Pranata, S.S. M.M. menjelaskan pihaknya sengaja memilih Kemenag Kota Yogyakarta untuk belajar pembangunan ZI. Ia pun menjelaskan tidak semata untuk mengejar predikat WBK dan WBBM, melainkan juga bisa menjalankan nilai-nilai zona integritas dalam pelayanan kepada masyarakat.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kasubbag TU, H. Ahmad Mustafid, S.Ag. M.Hum., beserta tim ZI. [eko]
