Kepala Unit TI Workshop Cloud Computing AWS Technologi dan Gerakan Sekolah Sehat (GSS-KSS)
Yogyakarta (MAN 2 Yogyakarta) – Kepala Unit Teknologi Informasi Fajar Rahmadi, M.Sc dan beberapa siswa ikuti Workshop Cloud Computing AWS Technologi dan Gerakan Sekolah Seahat (GSS-KSS) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Ristek dan Teknologi 2024. Perhelatan digelar di Hotel Tara jalan Magelang, Sabtu (27/01/2023), bertujuan menjadikan siswa sebagai agent of change.
Fajar Rahmadi jelaskan tentang workshop ini, “optimalisasi gerakan sekolah sehat melalui produksi konten edukasi dengan siswa. Salah satu fokus program dengan mengampifikasi GSS melalui teknologi digital (Website, media sosial). Sekolah sehat muncul dari keprihatinan Menteri Pendidikan saat pandemi dengan kemunculan berbagai penyakit baru yang menjangkiti masyarakat dan peserta didik.”
“Acara dihadiri Bapak Minhajul Ngabidin selaku leader status kesehatan sekolah Gerakan Sekolah Sehat, Dikjen PAUD, Dikdas dan Dikmen Kemendikbudristek. Dalam penyampaianya beliau menyampaikan pentingnya sekolah sehat untuk meningkatkan kesehatan sekolah, dan mengembangkan karekter budaya anak didiknya. Sagasitas menawarkan beberapa tools untuk mengkampanyekan sekolah sehat melalui media sosial dan website” lanjut Fajar Rahmadi.
Fajar Rahmadi beberkan materi kegiatan penting dan up to date untuk siswa hadapi era digitalisasi dan globalisasi “pada materi micro influencer, disampaikan konsep konsep menjadi daya tarik untuk bisa memberi pengaruh terhadap orang lain berubah dari karakter yang kurang baik menjadi lebih baik. Yang dilakukan sebagai influencer antara lain, Mengerjakan karya original; memiliki cirikhas; fokus pada niche/bidang konten; konten berdasar data/fakta, relate; relevan; konsisten pisting konten. Dan jangan mengerjakan, Sara; Pornoaksi, pornografi; Plagiat; melanggar UU ITE. Dan tips membuat konten, titik fokus orang pada 5 detik pertama. Dan kunci story telling antara lain, hook, empathy, Core, action.”
“Di sesi terakhir materi tentang bagaimana menjadi influencer melalui media tiktok. Indonesia menjadi penyumbang pengguna Tiktok yang besar, yaitu sekitar 10%. (https://wearesocial.com/). Ketika seorang influencer ingin membangun perubahan maka media tiktok bisa menjadi pertimbangan,” jelas Fajar Rahmadi di akhir penjelasnnya. (pusp)