KUA Gondomanan Produksi Film Pendek Lomba Video Moderasi Beragama
Yogyakarta (KUA) – Dalam rangka mengikuti lomba pembuatan video moderasi agama sebagai kampanye dan publikasi kerukunan umat beragama yang digelar Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Ahad (19/9) melakukan produksi pembuatan video film pendek moderasi beragama “Tanpa Judul” mengambil lokasi syuting di kompleks Perum Pemda DIY.
Eko Agus Wibowo, S. Sos.I PAIF KUA Gondomanan yang ditunjuk oleh Tim selaku pimpinan produksi pembuatan video film pendek bertema moderasi beragama, sambil melihat tumpukan berkas catatan, Eko sapaan akrabnya hanya bisa menceritakan sistematika langkah kerja tim dimulai dari Pra produksi, yaitu bentuk pimpro, bentuk tim kreatif, sutradara, kameramen, sound, editing, perekam, tentukan budgeting, buat schedule syuting dan pastikan lokasi syuting serta tentukan talentnya.
Menurut Eko langkah saat produksi, tim saspras menyiapkan kebutuhan syuting, tim kameramen akan menyeting pencahayaan dan angle. Kemudian syuting dimulai atas arahan sutradara. Dan pasca produksi tentu editing film lalu upload film.
Adapun judul dari video film pendek yang kita buat ini, Eko mengaku tak tau secara persis dan pasti. Karena Najam Al Baweany selaku penulis naskah skenario cerita yang sekaligus merangkap sutradara tak memberinya tau secara pasti. Bahkan diantara para tokoh peran, baik tokoh utama atau figuran diantara satu dengan yang lain juga tak diberi tau.Tapi yang jelas, para tokoh peran bekerja dan melaksanakan berdasarkan arahan dan instruksi sang sutradara, ujar Eko.
Sembari memberi contoh, misalnya Ismiyati, S. Ag. diberi peran selaku mahasiswi menggantikan yang semula akan diperankan Novi, membantu seorang ibu guru SMA Santa Maria diperankan oleh ibu Felicitas Maria Padhari Djati Martiwi, SH. Penyuluh Agama Katholik Kemenag Kota Yogyakarta, yang hendak akan pergi ke kantor sekolah tempat dia bekerja, tiba-tiba motor yang dikendarainya mogok.
Tapi sekali lagi kemana arah alur dan akhir cerita itu saya hanya bisa menduga-duga saja. Bahkan Eko mengaku ditawari untuk jadi tokoh figuran untuk memerankan adegan ada petani 1, 2, 3 dan seterusnya, namun saya menolak karena memang saya tidak bisa akting, aku Eko.
Dugaan kuat saya, ujar Eko mungkin penulis naskah skenario cerita yang sekaligus sutradara sengaja menyembunyikan judul cerita video film pendek yang dibuat ini, karena memang mungkin belum menentukan judul yang pasti. Sambil mau melihat hasil syuting pengambilan gambar syuting di lokasi. Yang nanti pada saatnya On Proces Video, proses finalisasi editing baru akan ditentukan judul yang dianggap paling pas, atau memang bisa jadi tanpa judul biar pemirsa sendiri yang mentukan.
“Untuk pastinya ya kita ikuti saja, mari kita lihat dan kita saksikan setelah video film pendek moderasi beragama ini selesai dibuat kemudian di upload di Chanel YouTube,” pungkas Eko penuh penasaran. (Najamuddin PAH GM)