KUA Mantrijeron Perkuat Kemitraan dengan SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta
Yogyakarta – (KUA Mantrijeron) – PAIF Mantrijeron, Hj. Wiji Lestari, S. Ag., Sabtu (5/03/2022) mewakili Kepala KUA menghadiri Milad SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta yang ke 33.
KUA Mantrijeron mendapatkan kehormatan untuk menghadiri acara yang sangat meriah tersebut. Hal ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi KUA Mantrijeron. Selain karena gedung KUA dengan SMK Muh 4 sangat berdekatan, juga banyak agenda kegiatan yang saling bersinergi. Misalnya, kegiatan yang dirintis sejak dulu, latihan seni baca Al Quran yang pernah diadakan di masjid SMK Muhammadiyah 4, Al Hidayah. Di masjid itu pula semua karyawan KUA sholat Dhuhur dan Ashar berjamaah.
Bahkan baru-baru ini, Sehona, S.Ag., Kepala KUA Mantrijeron mengadakan pembicaraan dengan Kepala SMK Muhammadiyah 4, untuk mengadakan bimbingan perkawinan pranikah bagi siswa-siswi SMK Muhammadiyah 4. Kesepakatan tersebut disambut baik oleh kedua belah pihak, baik KUA maupun SMK.
Narwoto, M. Pd., selaku kepala sekolah menyampaikan sambutan selamat datang dan ucapan terima kasih kepada para undangan yang hadir di Gedung Sekolah yang berdiri kokoh dan tertata rapi serta menjadi kebanggaan masyarakat Mantrijeron itu.
“Usia 33 tahun bukan usia remaja lagi buat sekolah kita. Oleh karena itu saya mengajak para guru dan staf untuk mewujudkan Slogan SMK Muhammadiyah 4 Yogykarta ini, yakni unggul, mandiri, dan berbudaya, Islami.” Papar Narwoto penuh semangat.
Pada kesempatan itu pula, Ketua PDM Kota Yogyakarta, Drs. H. Akhid Widi Rahmanto, menyampaikan sambutan dengan menguraikan sejarah berdirinya SMK Muhammadiyah 4.
Menurutnya, SMK Muhammadiyah 4 itu dulunya adalah Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Namun pada gilirannya karena kebijakan perserikatan, ditambah lagi regulasi ranah pendidikan maka akhirnya diganti menjadi SMK Muhammadiyah 4.
Lebih lanjut Akhid mengharapkan bahwa sebagai sekolah yang berembel-embel Muhammadiyah, maka harus mampu menjaga karakter keagamaannya.
“Saya berharap dengan sungguh-sungguh, guru yang mengajar di SMK ini walaupun guru olahraga sekalipun, tetap harus bisa baca Al Qur’an dengan fasih dan lancar.” himbau Pak Akhid.
Acara milad juga diisi tausiah dari PWM Dikdasmen DIY, yakni Ustadz Ahmad Muhammad, MA.
Dalam tausiyahnya Ustadz Ahmad mengajak, antara lain,
1. Siswa harus mempunyai akar yang kuat sehingga bisa tumbuh tinggi dan berkembang dengan baik.
2. Membangun Prestasi yang unggul.
3. Memberi peluang agar siswa tumbuh menjadi pribadi yang bermanfaat.
4. Siswa berpenampilan sopan dan rapi.
5. Siswa berperilaku santun dan terpuji
6. Siswa mempunyai perasaan hati yang baik.
Sesi akhir milad peragaan busana hasil kreasi siswa siswi, penyerahan hadiah lomba dan distribusi sembako kepada masyarakat sekitar. Diakhiri peresmian Ruang Lobi SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta. (Wiji L)