Berita

Menunggu Edaran Kanwil Kemenag DIY: Prinsip Tidak Ada Larangan Takbir Keliling

Yogyakarta (Humas) Kementerian Agama Kota Yogyakarta mengikuti  rapat koordinasi Tim Kewaspadaan Dini Pemerintah Kota Yogyakarta Rabu 12/04/2023 bertempat di Resto Cimoll Jl. Timoho Yogyakarta ,  pengamanan menjelang hari raya Idul Fitri 1444H/2023M . Pengamanan dilaksanakan sebelum, selama, sesudah hari raya idul fitri, yang di motori Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta , dimana tim kewaspadaan dini terdiri dari intansi Kementerian Agama Kota Yogyakarta yang diwakili Humas Zahara Emilya Girsang,S.Ag , Ketua FKUB Prof. Muhammad Chirzin  , Dinas Perhubungan, Satpol PP, Polresta, BINda, Disperindag, Kodim . Hadir mewakili Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Pengelola Layanan Humas Zahara Emilya Girsang, S.Ag. Rakord dipandu Bernadus Bayu Laksmono, S.Sos Kepala Bidang Kesbangpol , meminta kepada tim kewaspadaan dini (TKD)  untuk dapat mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi ” sebelum ,selama , sesudah”  hari raya Idul Fitri 1444h/2023 yang jatuh pada tanggal 1 Syawal 1444H , atau 21,22 April 2023M, agar masyarakat dalam menjalani mudik sesuai tagline penjabat Walikota, Mudik “Aman,Nyaman,Berkesan”.

Kepala Kementerian Agama Kota Yogyakarta melalui Kasubag TU , meneruskan pada pelaksana Pengelola Layanan Humas Zahara , menyampaikan dalam rakord tersebut  terkait Kebijakan malam takbiran, masih menunggu edaran dari kanwil Kementerian Agama D.I. Yogyakarta, namun Prinsip tidak ada larangan takbir Keliling, tapi secara teknis masih menunggu surat resminya. Kementerian Agama diminta untuk dapat melaporkan tempat tempat pelaksanaan sholat idul fitri serta titik titik tempat dilaksanakan takbir keliling, yang akan dipantau melalui CCTV  oleh Dinas Perhubungan, untuk pemantauan di lapangan, demikian tutur Hary Purwanto,SIP selaku kepala bidang Dishub. Lebih lanjut Hary Purwanto  menyampaikan agar semua agama mendukung perhelatan idul fitri 1444H/2023 , meskipun dua macam waktu pelaksanaan  dimungkinkan terjadi di masyarakat. Lebih jelas Hary Purwanto melaporkan survey masyarakat mudik yang akan masuk wilayah DIY 5,9 juta jiwa, 60% nya akan berada di kota Yogyakarta atau sekitar 3,4 juta jiwa. Untuk kendaraan roda 4 yang akan masuk kota Yogyakarta 173,462 kendaraan, yang sebagian besarnya akan masuk kawasan malioboro, dimana dapat muncul potensi masalah diantaranya kemacetan, parkir, ketersediaan parkir, dan tarif parkir. Maka Dishub akan melakukan manajemen rekayasa lalulintas malioboro di H-3 sampai H+5. Selanjutnya akan mengaktifkan cyber pungli dari Polresta. [Ara]