Ngaji dan Reuni Bersama Mahfud MD, Alumnus Inspiratif MAN 1 Yogya
Yogyakarta (MAN 1 Yogya) — Kebesaran dan keharuman nama madrasah antara lain ditentukan kiprah alumninya. Kebanggaan alumni MAN 1 Yogyakarta terhadap almamater antara lain diwujudkan dengan kegiatan Ngaji dan Reuni yang digelar setiap tiga bulan. Ada yang spesial dari Ngaji dan Reuni yang diselenggarakan di bulan Mei ini, yakni hadirnya alumni yang sangat inspiratif, Prof. Dr. H. Moh Mahfud MD, SH, SU, MIP (19/05/2024).
Ngaji dan Reuni yang dihelat di Aula Al Hakim MAN 1 Yogyakarta ini dihadiri oleh alumni lintas angkatan. Terlihat aula penuh sesak dengan para alumni yang hadir memadati aula. Diundang pula dalam kegiatan ini guru-guru purna, sebagai bentuk bakti alumni terhadap guru-guru tercinta. Ngaji dan reuni diselenggarakan sepenuhnya oleh alumni dengan kepanitiaan berdasarkan angkatan, yang kali ini dilaksanakan oleh alumni 1985.
Hadir dalam acara tersebut Pengurus Yayasan Abhituren PHIN (YAPHIN), Pengurus Al Hakim Scholarship, dan alumni dari berbagai angkatan.
Mahfud MD yang didapuk sebagai pembicara tunggal dalam kegiatan tersebut menyampaikan bangga menjadi salah satu alumni madrasah ini. Secara kronologis historis, keberadaan MAN 1 Yogyakarta yang semula Sekolah Guru dan Hakim Islam (SGHI), berubah menjadi Sekolah Guru dan Hakim Agama (SGHA), berubah lagi menjadi Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN) dan terakhir menjadi MAN 1 Yogyakarta, adalah bagian dari instrumen mobilitas sosial vertikal umat Islam yang digagas oleh para pemimpin negara. “Madrasah ini merupakan bagian dari instrumen mobilitas vertikal umat Islam yang digagas oleh KH. Wahid Hasyim, Menteri Agama kala itu,” terang Mahfud.
Mahfud menambahkan, umat Islam perjuang terbesar kemerdekaan; namun, saat Indonesia merdeka, justru seakan terpinggirkan karena tidak banyak yang memiliki keilmuan-keilmuan di jalur formal. Oleh sebab itu, perlu disiapkan SDM yang memadai untuk mengisi kemerdekaan itu. “Keberadaan SGHI, SGHA, PHIN dan kemudian terakhir menjadi MAN 1 Yogyakarta adalah bagian dari strategi negara, dalam hal ini kementerian Agama, untuk menyiapkan mobilitas vertikal tersebut,” terang Mahfud.
Mahfud juga berpesan sekaligus berbagi inspirasi kepada alumni dan warga madrasah, yang paling utama untuk dilakukan adalah ikhtiar, doa, dan istiqomah. “Tidak semua yang kita ikhtiarkan dan doa akan dikabulkan oleh Allah sesuai yang kita minta, tetapi Allah berikan yang terbaik untuk kita,” ungkapnya.
Ia lalu mengenang, saat selesai PHIN 1978, ia mendaftar sebagai PNS golongan II, ternyata dia tidak diterima sementara teman-temannya diterima. “Saya sempat ditertawakan dan kecewa karena tidak diterima, tapi ternyata Allah akan tempatkan lebih tinggi dari yang saya minta,” demikian kenangnya.
Mahfud sangat senang bisa hadir di acara tersebut dan berharap MAN 1 menjadi madrasah unggul pencetak calon-calon pemimpin bangsa masa depan.
Sementara itu, Kepala MAN 1 Yogyakarta, Drs. H. Wiranto Prasetyahadi, M.Pd. menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada para alumni yang terus berkontribusi bagi almamater. Keberadaan almuni yang terwadahi dalam Yayasan Abhituren PHIN-MAN 1 Yogyakarta dan di dalamnya ada Al-Hakim Scholarship selama ini telah sangat membantu bagi peningkatan kualitas madrasah. Kontribusi alumni terbukti telah membesarkan MAN 1 Yogyakarta.
Secara khusus, Wiranto juga berterima kasih kepada Prof. Dr. H. Moh Mahfud MD, SH, SU, MIP yang selalu memberikan motivasi dan inspirasi bagi adik-adik tingkat di MAN 1 Yogyakarta. “Prof Mahfud selalu kita sebut sebagai salah satu alumni yang membanggakan dan inspiratif. Karena itu, layak beliau diberikan gelar Alumni Inspiratif MAN 1 Yogyakarta,” terangnya.
Tampak peserta antusias mengikuti acara dan mengabadikan momen berharga tersebut dengan swafoto bersama Prof Mahfud, alumni Inspiratif MAN 1 Yogyakarta. (syt)