Pembinaan Kehumasan Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Upaya Meningkatkan Citra Lembaga
Yogyakarta (Kankemenag) – Dalam rangka memberikan pemahaman tentang peran dan fungsi kehumasan bagi Madrasah dan Kantor Urusan Agama (KUA) di Kota Yogyakarta, utamanya dalam publikasi kegiatan dan informasi publik, Rabu (6/10) Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta selenggarakan Pembinaan Kehumasan. Kegiatan ini diikuti pelaksana Seksi dan Penyelenggara, pelaksana/penyuluh KUA, serta perwakilan madrasah MI, MTs, MA berlangsung di aula MTs Negeri 1 Yogyakarta.
Dalam sambutannya Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta Drs. H. Nur Abadi, MA mengutarakan, “Kehumasan menjadi titik sentral di sebuah unit maupun instansi dalam rangka mensinergikan berbagai program dan kegiatan untuk mempublish pada masyarakat dalam rangka pemberian pelayanan pada masyarakat. Kelancaran dan kesuksesan kegiatan diperlukan peran serta humas, terlebih kita sudah menyandang predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), juga Pelayanan Prima, banyak Saudara kita di luar Jawa yang akan belajar ke Kemenag Kota. Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, semoga bisa meningkatkan kompetensi dalam menulis berita, dan berkontribusi pada pemberitaan pada website Kantor Kemenag Kota,” ujarnya.
Kepala Sub. Bagian TU Dra. Hj. Noor Imanah, MSI selaku penyelenggara melaporkan, pembinaan kehumasan bertujuan memberikan pemahaman kepada peserta tentang peran dan fungsi kehumasan bagi Satker/unit kerja dan Kantor Urusan Agama. Agar fungsi kehumasan dapat dilaksanakan di unit kerja masing-masing. Memberikan pemahaman kepada peserta tentang teknik penulisan berita dan artikel, serta sebagai media informasi dan komunikasi untuk lebih meningkatkan citra lembaga,” ujarnya.
Selaku narasumber Bramma Aji Putra, S.Kom.I memotivasi peserta untuk dapat menulis sebagai bahan publikasi dan informasi terhadap program kegiatan yang telah dilaksanakan kepada masyarakat. Dalam pembuatan berita dan artikel ada 5 point penting teknik penulisan yang harus diperhatikan, meliputi; mencatat ide, menulis point-point utama, dokumentasikan peristiwa/kegiatan, catat nama-nama penting dan jabatan, serta studi literasi, perkaya referensi. Penulisan berita juga harus mengindahkan unsur 5W1H; What Apa? Who Siapa? When Kapan? Why Mengapa? Where Dimana? How Bagaimana? Sebuah pemberitaan harus menyajikan informasi yang lengkap meliputi; Apa kegiatannya, Siapa pelaksana, peserta dan yang terlibat dalam kegiatan tersebut, Kapan waktu pelaksanaannya, Mengapa dilaksanankan, Dimana tempatnya, dan Bagaimana proses pelaksanaannya. (Jojo)