Pembinaan KKG PAI SD, Kepala Kantor Pesankan Bekerja dengan Kesadaran Sendiri
Yogyakarta (Humas) – Seksi Pendidikan Agama Islam (PAIS) Kantor Kementeriah Agama Kota Yogyarta, menggelar pembinaan dan koordinasi Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Dasar. Kegiatan berlangsung di Aula 1 Kemenag Yogyakarta, Kamis (16/2/2023). Kegiatan diikuti 30 peserta perwakilan dari setiap Kemantren se-Kota Yogyakarta.
Dalam laporannya Kasi PAIS Drs. Maskur Ashari, M.A. mengungkapkan beberapa persoalan yang saat ini perlu dicarikan solusi bersama. “Saat ini beberapa guru masih kesulita dalam melakukan presensi karena harus menjadi satu dengan Kantor Urusan Agama. Sedangkan untuk pembayaran tunjangan profesi guru (TPG) kami akan terus melakukan komunikasi dengan Pemerintah Kota,” terang Maskur.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta H. Nadhif, S.Ag. M.S.I. berharap forum semacam ini bisa menjadi media untuk sambungrasa, untuk mencari solusi dan tindak lanjut bersama. Ia pun mengungkapkan beberapa program prioritas Menteri Agama di antaranya peningkatan profesionalitas ASN Kementerian Agama. “Berdasarkan CAT Indeks Profesionalitas dan Moderasi Beragama (IPMB), hasilnya banyak yang belum profesional, maka menjadi prioritas Menteri Agama untuk meningkatkan profesionalitas ASN,” ungkap Nadhif.
“Sebagai satuan kerja penyandang predikat WBBM saya kira kita mampu untuk bekerja dengan didasari kesadaran sendiri. Memberikan karya sebaik mungkin meskipun tanpa diawasi orang lain.” _Nadhif
Selain peningkatan profesionalitas, beberapa program prioritas lainnya yakni semangat anti korupsi, program 10 juta sertifikasi halal, serta moderasi beragama. Maka Nadhif mengajak agar para guru agama bisa menjadi agen moderasi beragama. “Moderasi beragama tidak bermaksud memoderatkan agama karena pada dasarnya setiap agama sudah moderat. Moderasi beragama menyasar pada perilaku umat beragama agar saling menghormati,” terangnya.
Nadhif juga berpesan agar dalam bekerja didasari dengan kesadaran diri sendiri. “Sebagai satuan kerja penyandang predikat WBBM saya kira kita mampu untuk bekerja dengan didasari kesadaran sendiri. Memberikan karya sebaik mungkin meskipun tanpa diawasi orang lain,” imbuhnya.
Sementara itu Pengawas PAI, Muh. Budi Basuki S.Pd.I.,M.S.I, mengharapkan agar forum KKG PAI bisa menjadi sarana dalam meningkatkan profesionalitas guru. “Salah satu tanda hidupnya organisasi adalah adanya pertemuan,” ungkap Budi.
Sedangkan Pengawas PAI H. Ahmadi Sholihin, M.Pd.I. mengungkapkan KKG PAI bisa menjadi tempat untuk berbagi dan diskusi tentang proses pembelajaran, memperluas pemahaman dan pengetahuan profesional guru berdasarkan rasa kekeluargaan. “KKG PAI juga menjadi sarana yang menyediakan informasi tentang pendidikan misalnya kebijakan terbaru tentang pembelajaran tatap muka, Bimtek melalui SIM Guru Pembelajar dan sebagainya,” ujarnya.
Sementara Pengawas PAI Dra.Hj. Hindatul Latifah,MSI, menekankan perlunya kelengkapan administrasi. “Sehingga ketika tidak menjadi pengurus KKG, memiliki tinggalan untuk pengurus selanjutnya. Program yang baik bisa dilanjutkan pengurus berikutnya,” ungkapnya. [eko]