Berita

Pengajian Songsong Tahun Baru Hijriyah, DPMPTSP Pemkot Kota Yogyakarta Hadirkan PAIF KUA Gondomanan

Yogyakarta (KUA Gondomaman) – Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) KUA Kecamatan Gondomanan, Eko Agus Wibowo, S. Sos. I., menyampaikan materi pengajian dengan tema “Kemenangan di Tahun Baru Hijriyah pada acara pengajian kerjasama BAZNAS Kota Yogyakarta, Pokjaluh Kemenag Kota Yogyakarta dan dengan Dinas Penanaman Modal dan PelayananTerpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemkot Kota Yogyakarta dihadiri oleh Safran selaku perwakilan dari DPMPTSP Pemkot Kota Yogyakarta, dan juga diikuti peserta sebanyak tidak kurang 25 orang yang hadir. Diselenggarakan di Kantor DPMPTSP Pemkot Kota Yogyakarta, Jum’at (29/07/2022).

Dalam pengantarnya Eko Agus Wibowo, S. Sos. I., disamping selaku PAIF KUA Gondomanan juga selaku Ketua Pokjaluh Kemenag Kota Yogyakarta menyampaikan, bahwa Peran Penyuluh Agama Islam dalam membina masyarakat, yaitu Penyuluh Agama sebagai pemuka agama selalu membimbing, mengayomi dan menggerakkan masyarakat untuk berbuat baik dan menjauhi perbuatan yang terlarang, mengajak dan membina masyarakat, baik dalam urusan kemasyarakatan maupun keagamaan.

Oleh karenanya lebih lanjut dalam tausiyahnya dalam rangka menyambut Tahun Baru Hijriyah atau Bulan Muharram 1444 Hijriyah ini, Eko Agus Wibowo, S. Sos. I., mengatakan bahwa “Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berhihad di jalanan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat keuntungan.” (QS. Taubah: 20).

Untuk itulah maka Eko Agus Wibowo, S Sos. I., mengajak Bulan Muharram 1444 Hijriyah ini untuk dijadikan sebagai momentum penguatan keimanan, memperteguh keyakinan kita kepada Allah. Bahwa “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.” (QS. An – Nisa: 79). Juga sekaligus sebagai momentum hijrah, baik pola pikir, sikap hidup, tindakan dan kebiasaan serta sekaligus sebagai moment bejihad akan diri dan harta kita.

Diakhir tausyiahnya Eko Agus Wibowo, S. Sos. I., Selaku Ketua Pokjaluh Kemenag Kota Yogyakarta, juga menyinggung Peran Penyuluh Agama Islam Dalam Membangun Indonesia. Bahwa selalu berpesan dan berhap agar Penyuluh Agama Islam dapat lebih meningkatkan perannya, hendaknya Penyuluh Agama Islam harus terus memperdalam keilmuannya, memiliki wawasan keagamaan dan wawasan kebangsaan yang memadai dalam rangka membangun kehidupan masyarakat yang agamis, nasionalis, beriman, bertaqwa, berakhlakul karimah, berbudi pekerti baik.

Selain itu, Penyuluh Agama Islam dapat berperan sebagai agent of change yakni berperan sebagai pelaku utama perubahan kearah yang lebih baik, di segala bidang kearah kemajuan, perubahan dari yang lebih baik menjadi motivator utama pembangunan. Untuk itulah Penyuluh Agama Islam sangat penting, karena pembangunan di Indonesia tidak semata membangun manusia dari segi lahiriah atau jasmaniahnya saja, melainkan membangun segi rohaniah, mental spiritualnya, keduanya dibangun secara bersama-sama.

Tidak hanya memberikan penerangan dalam bentuk ucapan-ucapan dan kata-kata saja, akan tetapi bersaama-sama mengamalkan dan melaksanakan apa yang dianjurkan. Keteladanan ini ditampakkan dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari, sehingga masyarakat dengan penuh kesadaran dan keikhlasan mengikuti petunjuk dan ajakan, pungkasnya. (Najam)