Berita

Pengawas Madrasah : Guru BK Berbasis Asrama merupakan Perpanjangan Tangan Kepala Madrasah

Yogyakarta (Dikmad) Workshop penyusunan laporan pelayanan Bimbingan dan Konseling berbasis POP (Panduan  Operasional Penyelengaraan BK)  dilaksanakan pada hari Kamis, 1 Juni 2022 bertempat di Multimedia Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta dihadiri oleh 19 orang yang terdiri dari semua guru BK Madrasah Mu’allimin, Guru BK Madrasah Mu’allimaat, koordinator BK dan Wakil Direktur Kesiswaan.  Narasumber Pengawas Madrasah pada Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta,  Hj. Murtinah, S.Pd, M.Pd. Kegiatan diselenggarakan Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta.

Dalam pemaparan Murtinah menjelaskan  bahwa Guru Bimbingan dan Konseling berbasis asrama lebih diharapkan dapat menjadi perpanjangan tangan Kepala Madrasah. Sejak awal peserta didik berangkat ke madrasah, guru BK beserta guru mata pelajaran dan juga pimpinan menyambut kehadiran peserta didik dengan program 5 S (salam, senyum, sapa, sopan, santun). Sembari menyambut peserta didik, guru BK dapat mengobservasi apabila terjadi anekdot. Jika menemui kejadian yang tidak wajar, misalnya terlambat, dapat mempelajari penyebab dan kemudian memberikan rekomendasi kepada pihak terkait. Seandainya peserta didik terlambat karena kendala fasilitas asrama, guru BK dapat memberi informasi ke bagian sarana prasarana agar dapat ditindaklanjuti. Jika diketahui peserta didik tidak hadir karena sakit, guru BK dapat menyampaikan ke petugas kesehatan agar mengecek kondisi peserta didik. Jika diketahui ada gejala psikologi, maka guru BK dapat memberikan layanan konseling., demikian kata Murtinah.

Murtinah melanjutkan dengan pemberian  motivasi kepada guru BK untuk memberikan layanan yang optimal,  kompetensi guru BK yang terdiri dari 17 komponen, meliputi aspek paedagogik, aspek kepribadian, aspek sosial, dan aspek profesional.  Beliau menjelaskan secara mendetail, setiap item beserta bukti fisik dalam penilaian kinerja guru Bimbingan dan Konseling. Bukti fisik berupa program tahunan, program semester, rencana pelaksanaan layanan, laporan pelaksanaan layanan, evaluasi, laporan dan tindak lanjut. Semua pelaksanaan layanan disertai dokumentasi berupa laporan dan foto kegiatan. Workshop dilanjut dengan pembuktian eviden , bukti fisik laporan  administrasi serta dialog. (Murtinah)