Penyuluh Agama Islam Kemenag Kota Yogyakarta Berikan Bimbingan Rohani di Rutan BNNP DIY
Yogyakarta (KUA Gondomaman) – Bimbingan Rohani Islam merupakan salah satu layanan yang harus diberikan untuk para tahanan Rutan, bisa dalam bentuk bimbingan dan motivasi bagi tahanan secara rohani atau spiritual. Layanan spiritual memberikan tuntunan rohani dan untuk membantu meningkatkan motivasi sembuh dan kesabaran selama menjalani tahanan.
Penyuluh Agama Islam Kemenag Kota Yogyakarta, Eko Agus Wibowo, S. Sos. I., melakukan kunjungan secara rutin ke Rutan Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) DIY bertujuan untuk memberikan pembinaan rohani dan mental kepada para tahanan yang ada di Rutan, dengan menyampailkan tema perihal “Siap Ramadhan”, bertempat di ruang kantor BNNP DIY, Selasa (28/2/2023).
Hal yang diharapkan dari adanya kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman dan kesadaran pada para tahanan agar memiliki motivasi terutama spiritual dalam menghadapi datangnya Bulan Ramadhan 1444 H dan untuk bekal melanjutkan kehidupan ke depannya, ujar Eko Agus Wibowo, S. Sos. I.
Sebentar lagi, kita akan memasuki Bulan Suci Ramadhan 1444 H. Banyak sekali keistimewaan dibulan ini, antara lain yaitu dilipat gandakannya pahala amal-amal kebaikan, dan bulan yang penuh rahmat serta maghfiroh dari Allah SWT. Selain itu, di bulan istimewa ini pulalah momentum terbaik untuk membentuk karakter. Ada begitu banyak aspek kehidupan yang dapat dilatih dan dikembangkan selama Bulan Suci Ramadhan. Salah satu manfaat yang didapatkan melalui ibadah puasa yaitu mengasah kepekaan hati, sehingga hati menjadi lebih lembut, ujarnya lagi mengingatkan.
Ternyata ibadah puasa memiliki banyak sekali manfaat bagi psikologis seseorang. Puasa merupakan momentum penuh makna, karena pada prosesnya puasa melatih seseorang untuk bersikap jujur. Kejujuran inilah nilai kehidupan yang mulai terkikis di masa sekarang. Sehingga melalui puasa seseorang belajar untuk bersikap jujur, sebab puasa adalah ibadah yang hanya diketahui oleh dirinya sendiri dengan Allah. Seseorang berlaku jujur dengan menahan lapar dan dahaga baik di kala bersama orang lain maupupun saat sendirian.
Semakin baik seseorang menghayati makna puasa, maka semakin tentramlah jiwanya. Saat berpuasa, kita tidak hanya menahan rasa lapar dan haus, tetapi juga menahan emosi. Menahan diri dari rasa lapar dan haus lebih mudah bila dibanding dengan menahan amarah. Terkadang seseorang berkata kurang baik, berpikir buruk dan berperasaan negatif terhadap orang lain. Di Bulan Ramadhan ini, saat yang tepat untuk melatih pengelolaan emosi dan pengendalian diri, agar berperilaku baik terhadap orang lain, pungkasnya. (Najam)