Penyuluh Agama Islam KUA Gondomanan mengikuti Evaluasi dan Optimalisasi penyelenggaraan Mall Pelayanan Publik Kota Yogyakarta
Yogyakarta (MPP) Penyuluh Agama Islam KUA Gondomanan Ismiyati SAg ikuti kegiatan Evaluasi dan Optimalisasi penyelenggaraan Mall Pelayanan Publik Kota Yogyakarta dalam rangka meningkatkan investasi Kota Yogyakarta, yang diselenggarakan Pemerintah kota Yogyakarta melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu .
Acara yang berlangsung di hotel galery prawirotaman pada hari Jum’at 20 Mei 2022 menghadirkan petugas Mpp di seluruh Instansi Pemkot dan Kementerian yang berkantor di kota Yogyakarta.
Kepala Dinas PMPTSP Drs Nurwidihartana menyampaikan beberapa hal dalam evaluasi ini :
1. Mal Pelayanan publik dalam proses perjalanan sejak di buka pada tgl 30 juni 2021 senantiasa mengalami perbaikan dan puncaknya nanti tanggal 9 Agustus 2022 Mpp akan di launcing oleh Bapak Cahyo Kumolo (Menteri PAN RB menjadi Mpp Top Service satu Pelayanan selesai bagi masyarakat) , sehingga akan ada penataan ulang interior dan desain untuk anjungan yang belum representatif.
2. Akan di buatkn ruang inklusif satu atap terintregasi untuk melayani penyandang disabilitas dengan konsep penyandang difabel datang dan berada di ruang inklusif kemudian petugas Mpp yang hadir dan melayani sesuai dengan kebutuhannya.
3. Selasar timur Mpp akan ditata ulang untuk kebutuhan Drive True
4. Tanggal 9 Agustus 2022 juga akan launcing Mpp digital secara bertahap. Kerjasama diawali dengan Dukcapil, Perizinan online, Polres (terkait surat kehilangan). Masing-masing Instansi diharapkan mengajukan aplikasi penghubung ke Mpp digital, termasuk Kemenag dalam mengupdate data kependudukan setelah pernikahan.
Lebih lanjut pak Widi biasa di panggil menyampaikan untuk menuju kesempurnaan adalah suatu kepastian,jangan merasa puas untuk melayani masyarakat. Kedepan akan di hadirkan podcast yang dapat dimanfaatkan oleh Instansi untuk publikasi dan sosialisasi layanan Instansi kepada masyarakat secara lebih masif. Aduan adalah inspirasi bagi petugas untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, imbuh Widi. Lebih lanjut beliau mengharapkan masing-masing Instansi memiliki produk layanannya di tingkatkan tidak hanya informasi dan konsultasi tetapi produk riilnya. Seperti Baznas ada pembayaran Zis bisa dianjungan Mpp meskipun sudah ada Pelayanan online, dari Instansi Kemenag juga diharapkan ada pendaftaran Haji di MPP sesuai dengan konsep awal sebelum pandemi dimana sudah tersedia BPD Syari’ah di Mpp untuk pembayaran setoran awal pendaftaran Haji sehingga konsep Mpp one top service bisa terealisasi.
5. Mpp dibangun dengan tiga prinsip :
a exelent service = Pelayanan prima
b.Smart Service =Pelayanan cerdas
c. Intregity=Pelayanan terintregasi
6. Akan hadir “Navigasi Indoor” dengan konsep
Bagaimana smart service di terapkan, menunjukkan arah kepada pelanggan , akan dipetakan pelanggan masuk cari loket/anjungan yg diinginkan dan tersedia juga informasi persyaratan yang dibutuhkan.
Beberapa Instansi memberikan masukan diantaranya dari ombusman,Samsat dan Kemenag, Ismiyati sebagai wakil dari Kemenag mengharapkan agar jaringan internet dapat lebih lancar, publikasi kepada masyarakat lebih masif terkait Kemenag dan layanannya, siap mendukung layanan pernikahan gratis di Mpp sesuai harapan Deputi Kemenpan RB saat berkunjung di Mpp.
Kegiatan ini juga menghadirkan publik speaker Dra Lusi Laksita yang memberikan topik yang sangat menarik bagi petugas Mpp dalam melayani masyarakat dengan tema “Etiket Pelayanan “.
Sebagai petugas Mpp hendaknya melayani dengan semestinya bukan dengan yang biasanya, demikian lusi mengakhiri paparaannya (Ism).