Berita

Penyuluh Agama Islam KUA Wirobrajan Tausiyah Pada Syawalan dan Mangayu Bagyo Jama’ah Calon Haji PCM

Yogyakarta (KUA Wirobrajan) – Pada hari jum’at tanggal 25 April 2025 Penyuluh Agama Islam KUA Wirobrajan Agus Saeful Bahri, S.Ag., M.S.I menyampaikan tausyiyah dalam kegiatan pengajian Syawalan dan Mangayu Bagyo Jama’ah Calon Haji Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wirobrajan di Aula Madrasah Mu’allimin Muhammamdiyah.

Jama’ah calon haji kemantren Wirobrajan dari warga Muhammadiyah yang akan berangkat tahun ini berjumlah 17 (tujuh belas) orang.
Dalam pegajian ini Agus pertama mengucapkan tahniah kepada jama’ah calon haji yang akhirnya istitho’ah untuk berangkat di musim haji tahun ini setelah sekian lama menunggu kepastian keberangkatan. Agus juga mengajak para hafirin untuk mendo’akan jama’ah calon haji senantiasa berada dalam penjagaan Allah dalam urusan agama, amanah, dan penutup dari amal mereka. Ditambahkan juga semoga Allah menambahkan ketaqwaan, mengampuni dosa, dan memudahkan kebaikan dimana pun mereka berada, dunia maupun akhirat.
Selanjutnya Agus menguraikan bahwa amalan taqwa di bulan ramadhan 1446 H menjadi bekal terbaik yang mestinya dibawa jama’ah calon haji ke Mekkah saat menunaikan haji.
وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَیۡرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقۡوَىٰۖ
[Surat Al-Baqarah: 197] Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.
Ada dua hal yang mirip dari profil orang beriman yang merayakan iedul fitri dan yang hajinya mabrur, yaitu senang berbagi dan membahagiakan orang lain. Jika pesan iedul fitri yang terbaca dalam hadis riwayat Bukhori dan Muslim dari sahabat Abdullah bin Abbas radiyallahu anhu bahwa zakat fitrah itu salah satu fungsinya adalah untuk thu’mah li al-masaakiin (makanan bagi orang miskin), maka ciri haji yang mabrur itu berdasarkan hadis riwayat Ahmad adalah -ith’am ath’tho’aam (memberi makan). Secara harfiah maka difahami bahwa berbagi makanan menjadi bentuk amal soleh yang harus nampak bagi orang beriman dan alumni haji. Agus juga menambahkan bahwa ada makna sublimatif (tersembunyi) dari kedua frase tersebut di atas, yaitu orang beriman itu mestinya menjadi pribadi yang menyenangkan, membahagiakan, dan menggembirakan orang lain. Itulah pesan ‘idul fitri hari raya dimana semua orang harus bisa makan, bergembira, dan berbahagia kata Nabi saw dalam hadis riwayat daruquthni dari sahabat Abdullah bin Umar. Oleh karena itu berusahalah menjadi orang yang menyenangkan dalam upaya untuk menjadi orang senang. (ASB)

Leave a Reply