Penyuluh Agama Serukan Perang Melawan Miras di Masjid Al Barokah
Yogyakarta, 5 November 2024 – Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya miras, Penyuluh Agama Islam KUA Wirobrjan, Suparman, memberikan ceramah pada pengajian rutin di Masjid Al Barokah Kleben, Wirobrjan, Kota Yogyakarta. Acara yang berlangsung pada Selasa sore ini diikuti oleh sekitar 100 jamaah, sebagian besar adalah ibu-ibu.
Suparman dengan tegas menyampaikan dampak buruk miras yang tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga keluarga dan masyarakat secara luas. Ia menekankan bahwa miras merupakan ancaman serius yang harus diperangi bersama-sama. “Miras adalah musuh kita bersama. Kita harus bersatu padu untuk melindungi keluarga dan lingkungan kita dari bahaya yang ditimbulkannya,” tegas Suparman.
Dalam ceramahnya, Suparman juga menyinggung tentang sejarah peredaran miras dan upaya-upaya yang pernah dilakukan untuk melegalkannya. Ia mengajak jamaah untuk mengambil hikmah dari peristiwa tersebut dan semakin waspada terhadap segala bentuk upaya yang ingin merusak generasi muda.
“Al-Quran dan Hadits telah dengan jelas melarang keras minuman keras atau khomer. Sebagai umat Islam, kita wajib menjauhi segala sesuatu yang dapat merusak tubuh dan akal sehat kita,” lanjut Suparman.
Metode ceramah yang interaktif dengan sesi tanya jawab membuat suasana pengajian semakin hidup. Para jamaah antusias mengajukan pertanyaan terkait dampak miras bagi kesehatan, hukum Islam mengenai miras, serta upaya pencegahan yang dapat dilakukan.
*Bahaya Miras yang Mengintai*
Suparman mengingatkan bahwa miras dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik dan mental, mulai dari kerusakan organ dalam, gangguan saraf, hingga kecanduan. Selain itu, miras juga dapat memicu tindak kekerasan, kecelakaan lalu lintas, dan berbagai masalah sosial lainnya.
“Miras tidak hanya merusak individu, tetapi juga merusak tatanan sosial. Kita sering mendengar berita tentang kasus kekerasan dalam rumah tangga, kecelakaan lalu lintas, dan kejahatan lainnya yang melibatkan penyalahgunaan miras,” ungkap Suparman.
*Pentingnya Peran Masyarakat*
Suparman mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam memerangi miras. Orang tua harus memberikan contoh yang baik kepada anak-anak, tokoh agama harus terus memberikan pencerahan, dan pemerintah harus membuat kebijakan yang tegas untuk membatasi peredaran miras.
“Mencegah lebih baik daripada mengobati. Mari kita mulai dari lingkungan terdekat kita, keluarga dan masyarakat. Dengan kerjasama yang baik, kita yakin dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari pengaruh buruk miras,” pungkas Suparman.
*Harapan untuk Masa Depan*
Kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya miras dan mendorong mereka untuk hidup sehat dan produktif. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi langkah awal untuk membangun masyarakat yang lebih baik dan bermartabat.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara rutin untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap berbagai ancaman, termasuk bahaya miras,” ujar salah seorang jamaah.(ARM)