Berita

Penyuluh Hindu Sampaikan Kepemimpinan Demokrasi Perspektif Hindu PANCADASA PARAMITENG PRABU

Yogyakarta (Humas Kankemenag Kota Yogyakarta) – Siaran Sapa Pagi Kankemenag Kota Yogyakarta, Kamis 18 Agustus 2022 dilaksanakan secara virtual zoom diikuti oleh seluruh ASN Kankemenag Kota Yogyakarta. Selaku nara sumber Penyuluh Agama Hindu Drs. Dewa Putu Gede Raka, M.Pd.H., pembaca doa H. Abdul Halim, S.Ag (PAIF KUA Umbulharjo).

Dalam uraiannya Dewa Putu menuturkan Serat Wedatama I.10. Mangkunegara IV  “marma ing sabisa bisa, babasane muriha tyas basuki, puruita kang patut, Lan traping angganira, Ana uga engger ugering keprabun, Abon aboning panembah , Kang kambah ing Siyang Ratri” 

Terjemahan :

Sedapat mungkin, usahakan berbaik hati, mengabdilah dengan baik, sesuai dengan kemampuanmu, juga tata cara kenegaraan, yang berlaku sepanjang waktu.”

Menurut Dewa Putu bahwa Kepemimpinan Hindu -Nitisastra, maksudnya keseluruhan sastra yang memberikan ketentuan ,memberikan arahan bimbingan bagi umat manusia dar berbagai aspek kehidupan agar menjadi lebih teratur terarah lebih baik.

Pertama, kepemimpinan selalu melibatkan orang lain sebagai pengikut. Kedua, dalam kepemimpinan terjadi pembagian kekuatan yang tidak seimbang antara pemimpin dan yang dipimpin. Ketiga, kepemimpinan merupakan kemampuan menggunakan bentuk-bentuk kekuatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Keempat, kepemimpinan adalah suatu nilai (values), suatu proses kejiwaan yang sulit diukur.

Kepemimpinan Hindu dalam sastra dan susastra Hindu antara lain : Sad Warnaning Rajaniti, Catur Kotamaning Nrpati, Tri Upaya Sandi, Pañca Upaya Sandi, Asta Brata, Nawa Natya, Pañca Dasa Paramiteng Prabhu, Sad Upaya Guna, Pañca Satya dan lain-lain demikian penjelasan Dewa Putu.

PANCADASA PARAMITENG PRABU

Dalam Lontar Negara Kertagama, Rakawi Prapañca menuliskan keutamaan sifat-sifat Gajah Mada sebagai Maha Patih Kerajaan Majapahit. Sifat-sifat utama itu pula yang mengahantarkan Majapahit mencapai puncak kejayaannya. Sifat-sifat utama tersebut ada 15 yang disebut sebagai Pañca Dasa Pramiteng Prabhu. Adapun kelima belas bagian dari Pañca Dasa Pramiteng Prabhu tersebut adalah :

1.Wijayana (bijaksana dalam setiap masalah 2.Mantri Wira (pemberani dalam membela negara)

3.Wicaksananengnaya (sangat bijaksana dalam memimpin) 4.Natanggwan (dipercaya oleh rakyat dan negaranya)

5.Satya Bhakti Prabhu (selalu setia dan taat pada atasan) 6.Wagmiwak (Pandai bicara dan berdiplomasi)

7.Sarjawa Upasama (sabar dan rendah hati) 8.Dhirotsaha (teguh hati dalam setiap usaha)

9.Teulelana (teguh iman dan optimistis) 10.Tan Satrsna (tidak terlihat pada kepentingan golongan atau pribadi)

11.Dibyacita (lapang dada dan toleransi)  12.Nayakken Musuh (mampu membersihkan musuh-musuh negara)

13.Masihi Samasta Bawana (menyayangi isi alam) 14.Sumantri (menjadi abdi negara yang baik)

15.Gineng Pratigina (senantiasa berbuat baik dan menghindari pebuatan buruk) (Ara)