Penyuluh Katolik dan MMK Selenggarakan Misa Paskah di Rutan Wirogunan

Yogyakarta (Garakat)-Penyuluh Agama Katolik Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta berkolaborasi dengan Komunitas Doa Maximilianus Maria Kolbe menyelenggarakan Misa Paskah bersama Warga Binaan (Wabin) di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 2A Wirogunan Kota Yogyakarta pada hari Selasa, 22/4/2025.
Sebelum Perayaan Ekaristi ada beberapa sambutan. Pertama, Pimpinan Rutan Kelas 2A diwakili Andre Astoto, S.Si., M.M. Mewakili pimpinan, pertama ucapan belasungkawa atas meninggalnya Bapa Suci Paus Fransiskus, berikutnya Selamat Paskah kepada Rm Yulius Sukardi, Pr., Kelompok Doa Maximilianus seluruh umat Kristiani terutama Wabin di Rutan Kelas 2A Wirogunan Kota Yogyakarta.
Kedua, Sambutan dari Kementerian Agama Kota Yogyakarta yang di wakili FM Padhari Djati Martiwi, S.H., menyampaikan ucapan selamat paskah dan terima kasih atas Kerjasama, kolaborasi antara Kemenag Kota Jogja, Pimpinan Rutan Kelas 2A Wirogunan dan Banyak Komunitas Doa yang diwadahi dalam Komunitas Maximilianus Maria Kolbe dan terutama selamat Paskah bagi Wabin Kelas 2A Wirogunan Kota Jogja
Romo Yulius Sukardi selaku Pembina Komunitas Doa Maximilianus Maria Kolbe memimpin Perayaan Misa Paskah di Rutan Kelas 2A Wirogunan.
Romo Yulius dalam renungannya menyampaikan bahwa Peristiwa Paskah tidak lepas dari sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus. Di Taman Getsemani Yesus tau akan sengsara dan wafat, sebagai manusia ada rasa takut, bergulat dalam diriNya namun bukan kehendak Dia melainkan Kehendak Bapa. Yesus datang ke dunia untuk melaksanakan kehendak Allah Bapa. Apa kehendak Bapa? Kehendak Bapa agar manusia bahagia sebagaimana di Taman Firdaus.
Yesus datang sebagai jalan kebenaran dan hidup. Konsekwensinya Yesus ikut menanggung beban dosa manusia. Ia menebus dosa manusia. Mengapa demikian karena manusia sering lompat batas. Ada Batasan yang diberitakan Tuhan tapi manusia sering melompati batas tersebut.
Harga sebuah tebusan dosa manusia adalah pencurahan darah di kayu salib. Maka Ketika kita merayakan Paskah artinya Kita sedang merayakan penghargaan terhadap martabat manusia. Masalahnya kadang kita merendahkan martabat diri kita sendiri dan juga merendahkan martabat orang lain lewat macam macam cara.
Setelah Perayaan Ekaristi dilanjut pembagian bingkisan Paskah kepada Wabin. Setelah itu rekreasi sambil makan bersama dan setelah itu kembali ke tempat masing masing. (ej)