Berita

Penyuluh Kotagede Mengikuti Webinar Merawat Bumi Perkuat Moderasi

KUA Kotagede-Dalam rangka Hari Lahir Ke-1 IPARI (Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia) yang diselenggarakan oleh Direktorat Penerangan Agama Islam Kemenag RI dan PP IPARI dalam sebuah Webinar, Jum’at 31 Mei 2024. Tema Harlah IPARI Ke-1 yaitu Merawat Bumi Perkuat Moderasi adalah dua hal yang saling terkait erat. Bumi kita saat ini sedang dalam kondisi yang memprihatinkan akibat berbagai kerusakan lingkungan, seperti perubahan iklim, pencemaran, dan deforestasi. Kerusakan ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada manusia dan kehidupan di bumi.

Webinar yang di moderatori oleh Hj. Elvi Anita Afandi, S. Ag M.E. selaku Sek. Umum PP IPARI tepat mulai jam 14,00 WIB mengawal proses acara Harlah IPARI Ke-1. Dari yotube telah banyak yang sudah bergabung para penyuluh seluruh Indonesia untuk mengikuti acara Webinar kali ini. Acara yang mengangkat tema Teologi Lingkungan Perspektif Agama-Agama Di Indonesia dengan menghadirkan 6 nara sumber dengan masing-masing diberikan waktu 15 menit. Pemateri dari berbagai agama yang ada di Indonesia diberikan pertama kali oleh Prof. Dr, Phil H. Komaruddin Amin, M.A. Dirjen Bimas Islam dilanjut Dr. Jeane Marie Tulung,S.Th., M.Pd. Dirjen Bimas Kristen dengan materi Ekologi. Beliau mengatakan “ isu-isu perubahan iklim, polusi udara dan aktifitas produksi dan krisis air serta pencemaran limbah industry merupakan ancaman lingkungan yang harus segera sama-sama kita pecahkan permasalahannya” sahutnya.

Dalam konteks merawat bumi, moderasi berarti mengambil tindakan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan untuk menjaga lingkungan. Ini berarti menghindari perilaku yang merusak lingkungan, seperti membuang sampah sembarangan, menggunakan plastik berlebihan, dan mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan.
Pemateri selanjutnya berturut-turut disampaikan Drs Suparman, S.E., M,S.I. Dirjen Bimas Katolik Dr. Susari, M.A. Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Konghuchu mengucapkan selamat kepada IPARI yang telah menyelenggarakan acara Webinar untuk seluruh para penyuluh. Susari mengatakan dalam “Moderasi juga berarti bekerja sama dengan orang lain untuk mengatasi masalah lingkungan. Ini berarti terlibat dalam dialog dan diskusi yang konstruktif, serta bekerja sama untuk menemukan solusi yang adil dan berkelanjutan” pintanya.

Ada banyak cara untuk merawat bumi dan memperkuat moderasi dalam kontek Teologi Lingkungan Perspektif Agama-Agama Di Indonesia. Pemateri terakhir sebelum ditutup oleh moderator Dr. I Gede Suwantana, M. Ag, Dosen Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwo Denpasar. I Gede meyampaikan dalam kehidupan sehari-hari pandangan perspektif Hindu adalah engkau. Kita sama dengan yang lain tapi perlu identitas. Karena alam adalah saudara kita.”katanya.

Merawat bumi dan memperkuat moderasi adalah tanggung jawab kita semua. Dengan mengambil tindakan kecil dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat membuat perbedaan besar untuk planet kita dan masa depan. (EDW))