Penyuluh Zakat dan Mualaf Center Baznas KUA Gondomanan Gelar Pembinaan Mualaf
Yogyakarta (KUA Gondomanan ) – Melalui Mualaf Center Gondomanan Ismiyati, S. Ag., Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) setelah ditetapkan dan di kukuhkan sebagai “Penyuluh Zakat dan Mualaf” oleh BAZNAS Kota Yogyakarta beberapa waktu yang lalu, dan saat ini selenggarakan kegiatan pembinaan keagamaan terhadap para Mualaf Kemantren Gondomanan. Dihadiri dan dibuka langsung oleh Kepala KUA Gondomanan R. Andhi Nugroho, S.H.I., M.H.I , bertempat di Ruang Aula Balai Nikah KUA Gondomanan, Jum’at (10/03/2023).
Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Gondomanan R. Andhi Nugroho, S.H.I., M.H.I, dalam sambutan pengarahan dan pembinaanya, menyampaikan bahwa KUA Gondomanan mendorong peran penyuluh agama Islam untuk membina mualaf atau orang yang baru memeluk agama Islam. Pembinaan secara berkesinambungan itu penting agar mualaf memiliki pemahaman keagamaan yang baik dan benar begitu dikatakan Kepala KUA Gondomanan, R. Andhi Nugroho, S.H.I., M.H.I.
Beliau sembari mengutip sebuah ayat dalam Al Qur’an Surat Al-‘Araf, Ayat 43 : Wa naza’naa maa fii suduurihim min ghillin tajrii min tahtihimul anhaaru wa qoolul hamdu lillaahil lazii hadaanaa lihaaza wa maa kunna linahtadiya law laaa ann hadaanal laahu laqad jaaa’at Rusulu Rabbinaa bilhaqq; wa nuuduu an tilkumul jannnatu uuristumuu
Dan Kami mencabut rasa dendam dari dalam dada mereka, di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kami ke (surga) ini. Kami tidak akan mendapat petunjuk sekiranya Allah tidak menunjukkan kami. Sesungguhnya rasul-rasul Tuhan kami telah datang membawa kebenaran.” Diserukan kepada mereka, “Itulah surga yang telah diwariskan kepadamu, karena apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al-A’raf Ayat 43).
Adapun Perwakilan Penyuluh Zakat dan Mualaf, Ismiyati, S. Ag., dalam pembinaannya juga hampir senada menyampaikan perihal tentang pentingnya dilakukan pendampingan kepada mualaf secara konsisten. Penyuluh Agama Islam menjadi salah satu pihak yang diyakini bisa melakukan pendampingan, ujar Ismiyati, S. Ag.
Penyuluh agama harus bisa memodifikasi pola berdakwah sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini, termasuk dakwa kepada para mualaf. Intinya bagaimana KUA dan Penyuluh Agama Islam memberikan perhatian bagi para mualaf dan bimbingan agama secara berkesinambungan guna memberikan rasa kepedulian bersama. Tiga tugas pokok bagi Penyuluh Agama Islam adalah informasi edukasi, konsultasi dan advokasi, imbuhnya lagi.
Dengan menjalankan tiga tugas pokok tersebut, diharapkan penyuluh bisa berkontribusi dalam memberikan motivasi, pendampingan, dan pemahaman di masyarakat dalam menghadapi situasi saat ini, sungguh sangat diharapkan dan sangat ditunggu-tunggu.
Lebih lanjut sebelum menyudahi pembinaannya, Ismiyati, S. Ag., juga sempat menyinggung bahwa tujuan hakiki zakat ialah membentuk kultur masyarakat yang bertakwa; yang kaya menjelma dermawan, serta yang miskin memiliki rasa qona’ah dengan terus berihtiar memenuhi kebutuhannya. Jika budaya tersebut telah mendarah daging, maka kesejahteraan akan timbul secara batin dan lahir, pungkasnya.
Kegiatan ini dihadiri 16 orang mualaf dari 25 orang yang diundang, dan juga pendamping segenap Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) maupun Penyuluh Agama Islam Non ASN KUA Gondomanan. Acara dilanjutkan pemberian bingkisan Ramadhan kepada mualaf peserta pembinaan. (Najam)