Peringati Maulid Nabi, Kepala Kantor Kemenag Kota Yogyakarta Ajak Meneladani 4 Sifat Rasul Pada Dialog Lintas Jogja Pagi RRI PRO 1 FM91,1
Yogyakarta (Kankemenag) – Nabi dan Rasul adalah manusia-manusia terbaik pilihan Allah SWT., yang membedakannya dengan yang lain. Selain karena mendapatkan amanah berdakwah, ada sifat wajib bagi rasul yang tentunya dimiliki. Hal demikian disampaikan Kepala Kantor Kementeraian Agama Kota Yogyakarta Drs. H. Nur Abadi, MA pada Dialog Lintas Jogja Pagi yang digelar RRI PRO 1 FM91,1 dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Nur Abadi mengajak kepada seluruh pendengar RRI lintas Jogja yang ternyata juga diikuti pendengar dari Sumatra, Sulawesi, NTT, Maluku dan umat Islam pada umumnya untuk dapat meneladani sifat wajib Rasul. Beberapa sifat wajib bagi rasul ini merupakan keharusan. Sebab, hal ini terjadi karena sudah menjadi kehendak dari Allah SWT, dan tujuannya tidak lain adalah agar nabi dan rasul bisa menjadi panutan untuk seluruh umat muslim.
1. As-Shidiq
Sifat wajib bagi rasul yang pertama adalah As-Shidiq, yang artinya selalu benar dan jujur. Sifat ini pasti dimiliki oleh rasul, sebab tidak ada seorang pun rasul yang berbohong kepada orang lain. Salah satunya sifat ini begitu melekat pada Nabi Muhammad SAW.
2. Al-Amanah
Memiliki arti dapat dipercaya, sifat ini begitu melekat pada para rasul. Setiap perkataan maupun perbuatan yang ditunjukkan oleh rasul sudah pasti dapat dipercayai. Rasulullah tidak mungkin ingkar terhadap perbuatan atau ucapannya, karena tidak ada satupun perbuatannya yang terlepas dari maksud Allah SWT.
3. At-Tabligh
At-Tabligh artinya adalah menyampaikan. Tidak pernah sekalipun Rasulullah menyimpan wahyu dari Allah untuk dirinya atau hanya untuk keluarganya sendiri. Setiap wahyu yang disampaikan kepadanya akan disampaikan kembali kepada umat manusia.
4. Al-Fathonah
Al-Fathonah berarti memiliki kecerdasan yang tinggi. Ini merupakan sifat wajib bagi rasul yang mutlak adanya. Sebab, kecerdasan tersebut dibutuhkan karena berkaitan dengan misi suci yang telah diamanahkan oleh Allah SWT.
“Meski kecintaan kita kepada Rasul tidak terelakkan, dalam rangka memperingati Maulid Nabi karena masih dalam suasana pandemi Covid-19, tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Semoga meski dengan kesederhanaan tidak mengurangi kehidmatan sehingga kita akan menjadi umat Nabi yang mendapat syafaatnya kelak di Yaumul Akhir,” pungkas Nur Abadi. (Jojo)