Berita

Pranata Humas Kemenag Kota Yogyakarta Tampil Sebagai Pembicara Sharing Humas Inspektorat Jenderal Kemenag RI

Yogyakarta (Kankemenag) – Menyusun Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) menjadi hajad hidup bagi setiap pemangku Jabatan Fungsional Tertentu (JFT), tak terkecuali JFT Pranata Humas (Prahum). Jabatan fungsional tertentu/khusus adalah jabataan yang pengangkatan dan kenaikan pangkatnya disyaratkan dengan sistem angka kredit. Dengan menjadi pejabat fungsional, memiliki peluang untuk memperoleh kepangkatan lebih tinggi dan bisa naik pangkat lebih cepat. Berbeda dengan kenaikan pangkat reguler PNS per 4 tahun sekali, pejabat fungsional dimungkinkan untuk naik pangkat dalam 2 tahun sejak pengangkatan menjadi pejabat fungsional apabila angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat telah mencukupi.

Namun pada kenyataannya banyak pemangku JFT yang kesulitan dalam menyusun DUPAK. Pranata Humas Kantor Kemenag Kota Yogyakarta H. Ponijo, S.Ag., M.Pd.I., Jumat (1/10) diundang secara khusus sebagai narasumber Sharing Humas secara virtual yang dihelat Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI., untuk berbagi pengalaman sebagai pranata humas yang telah berhasil mencapai pangkat maksimal hingga menduduki jabatan Pranata Humas Ahli Madya, Pangkat Pembina Utama Muda, Golongan IV/c.

Jojo sapaan akrabnya, menyampaikan materi dengan tema “Hitung Cermat, Cerdas, Angka Kredit Pranata Humas”. Ada beberapa kiat, strategi, dan langkah-langkah bagaimana menyusun DUPAK tepat waktu dan terpenuhi angka kredit komulatif yang diperlukan untuk kenaikan pangkat. Pertama, seorang JFT Prahum harus memahami regulasi dimana juklak dan juknis mengatur bagaimana penyusunan DUPAK serta menghitung angka kredit. Kedua, mampu mengidentifikasi memilah dan memilih kegiatan apa yang sesuai dengan butir kegiatan menurut jenjang jabatan masing-masing. Ketiga, dokumentasikan semua pekerjaan, dan berkas penugasannya (Surat Tugas, SK, Disposisi). Keempat, menuangkan hasil kegiatan yang telah dilakukan dalam format laporan dengan dukungan bukti fisik.

Yang lebih penting lanjut Jojo, seorang prahum ketika akan memulai menyusun DUPAK harus menanamkan niat yang kuat. “Dengan niat yang kuat akan menimbulkan kemauan yang keras, untuk merealisasikan terwujudnya penetapan angka kredit. Kunci dari keberhasilan penyusunan DUPAK adalah 3T; harus dilakukan dengan Tekun, Telaten, dan Tertib Administrasi,” ujarnya. (Jojo)