Profil Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta

Pria kelahiran Kulonprogo 14 Oktober 1964, bertempat tinggal di Ploso No. RT. 12 RW. 06, Kelurahan Banguncipto, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo, mengawali karier sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada tahun 1992, sebagai Guru Madya pada MAN Wates I Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagaimana yang dicita-citakan sejak masih menimba ilmu di bangku Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Muhammadiyah Sentolo, iapun melanjutkan studinya di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta lulus pada tahun 1989. Dengan keuletan dan pribadinya yang tangguh pantang menyerah, Tuhanpun menjawab apa yang dicitakan menjadi kenyataan. Menjadi seorang guru, menurutnya harus bisa menjadi sosok teladan, “bisa digugu dan ditiru” bagi anak didiknya, juga teladan bagi masyarakat. Menjadi guru dijalaninya hingga tahun 2003, dan mengantarkannya menduduki jabatan sebagai Kepala MAN Wates I Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk meningkatkan kompetensinya di bidang Pendidikan, iapun menempuh studi Pasca Sarjana pada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) jurusan Magister Studi Islam lulus pada tahun 2004.
Prestasi yang telah diraih, serta jejak karier yang sangat terpuji tanpa cela, menjadikan Nur Abadi mendapat amanah menduduki jabatan struktural bertutur-turut sebagai; Kepala Seksi Kurikulum pada Bidang Madrasah dan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Kanwil Kemenag DI. Yogyakarta (2005), Kepala Seksi Supervisi dan Evaluasi Pendidikan Bidang Madrasah dan Penda Islam pada Sekolah Umum Kanwil Kemenag DI. Yogyakarta (2010), Kepala Seksi Ketenagaan dan Kesiswaan pada Bidang Mapenda Kanwil Kemenag DI. Yogyakarta (2010), Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag D.I. Yogyakarta (2013), Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul (2013), Kepala Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kanwil Kemenag DI. Yogyakarta (2016), sampai dengan menjabat sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta (2018).
Nur Abadi empat bersaudara, putra sulung dari pasangan Bakir dan Sumartini, menikah dengan Sri Astuti pada tahun 1983, dikaruniai seorang putra Muh Faizul Aulia. Qadarullah isteri tercinta telah dipanggil ke haribaanNya, sampai akhirnya mendapatkan pasangan hidupnya kembali dengan Noviasari pada tahun 2016 hingga saat sekarang ini setia mendampingi sebagai ketua Darma Wanita Persatuan Kantor Kemenag Kota Yogyakarta. Keberhasilannya dalam karier dan sebagai pejabat tentu tak terlepas dari pengalaman berorganisasi yang telah menempanya menjadi sosok pemimpin. Semasa sekolah telah aktif dalam kepengurusan OSIS, semasa mengikuti Pendidikan di Perguruan Tinggi aktif sebagai wakil ketua Pemuda Muhammadiyah Sentolo, hingga semasa menjadi pegawaipun tetap aktif dalam organisasi sebagai sekretaris Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kulonprogo.
Dalam kepemimpinannya, Nur Abadi mempunyai Visi “Terwujudnya Instansi Yang Terdepan Dalam Hal Kinerja Dan Pelayanan,” untuk merealisasikannya dituangkan dalam Misi dan program kerja;
- Melayani dengan prima dan memberikan solusi terbaik kepada semua masyarakat;
- Meningkatkan Integritas dan kinerja yang inovatif;
- Menciptakan suasana yang kondusif bagi pimpinan dan pegawai agar dapat berkarya maksimal dan berprestasi.
- Meningkatkan rasa kepedulian dan tanggung jawab terhadap masayarakat melalui pelayanan prima;
- Menjadi instansi yang mencapai WBK dan WBBM dalam mewujudkan Pembangunan Zona Integritas;
- Menjadi rool model (percontohan) dalam penyelenggaraan pemerintahan, dan pelayanan publik.
Dari Visi dan Misi tersebut sukses mengantarkan Kantor Kemenag Kota Yogyakarta meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), sebuah penghargaan bergengsi atas prestasi berhasil dalam pembangunan Zona Integritas dari Menteri Pendayagunaan Apatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB). Berhasil pula menorehkan prestasi hingga mendapat penghargaan dari Menteri Agama, juga penghargaan pada Pelayanan Publik dari MenPANRB dengan predikat Pelayanan Prima. (Jj)