REVIEW KURIKULUM MTS DAN MA MU’ALLIMAAT MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Yogyakarta (Humas)-Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Review Kurikulum untuk Tahun Ajaran 2024/2025. Kegiatan ini berada di bawah naungan Wakil Direktur I Bidang Kurikulum dan berlangsung hari Sabtu, 29 Juni 2024 di Aula Prof. Siti Baroroh Baried.
Turut hadir sebagai peninjau, antara lain: H. Nadhif, S.Ag., M.S.I (Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta), Elfa Tsuroyya, S.Ag., M.Pd.I. (Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kota Yogyakarta), Hj. Anita Isdarmini, S.Pd. M.Hum. (Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY), Ridwan Furqoni, S.Pd.I. M.Pd.I. (Sekretaris BPH Madrasah Mu’allimin-Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta) dan Tim Pengembang Kurikulum Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta.
Unik Rasyidah, M.Pd., Direktur Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, menyampaikan dalam sambutannya. Beliau berharap review kurikulum ini banyak mendapat masukan untuk kebaikan Mu’allimaat kedepannya. Mu’allimaat adalah pendidikan 6 tahun, sehingga proses pembelajaran selama 6 tahun akan berkaitan antara MTs dan MA. Ada beberapa inovasi untuk mengasah inovasi dan talenta, sehingga ada program kelas yang dihadirkan.
“Program kelas tersebut antara lain program kelas olimpiade, seni dan olahraga, dirasah Islamiyah, riset dan teknologi. Program kelas tersebut untuk menampung kemampuan peserta didik. Karena Mu’allimaat sangat beragam, hadirnya berbagai program kelas yang di usung harapannya bisa mewadahi dan mengasah potensi peserta didik hingga meraih berbagai prestasi”, ulas Unik Rasyidah, M.Pd.
Pemaparan review kurikulum disampaikan oleh Elpin Eliana, M.Pd., selaku Wakil Direktur I Bidang Kurikulum. Kurikulum yang disusun ini sebagai alat untuk mengantarkan peserta didik menuju pintu gerbang kesuksesan. Madrasah Mu’allimaat masih mengkolaborasikan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Kelas VII, VIII, X dan XI menggunakan Kurikulum Merdeka. Kelas X dan XII menerapkan Kurikulum 2013. Selain itu juga mengkolaborasikan 4 pedoman, yakni Kurikulum Kemendikbud, Kemenag, Cambridge, dan Muadallah.
“Rangkaian kurikulum ini disusun untuk mencapai visi dan misi Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta. Projek Pelajar Pancasila dan rahmatan lil ‘alamin masih melanjutkan sebelumnya, yakni sesuai karakteristik kader putri Islam. Kegiatannya bisa meliputi: baksos, bebas sampah, stop bullying yang sesuai karakteristik Mu’allimaat, Yogyakarta dan isu-isu yang sedang berjalan. Sedangkan proses pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara tatap muka dan digital melalui platform yang sudah ada”, jelas Elpin Eliana, M.Pd.
Review kurikulum diberikan oleh beberapa pihak, yakni H. Nadhif, S.Ag., M.S.I., Elfa Tsuroyya, S.Ag., M.Pd.I., Hj. Anita Isdarmini, S.Pd. M.Hum., dan Ridwan Furqoni, S.Pd.I. M.Pd.I. Ketiganya sama-sama memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan Review Kurikulum untuk Tahun Ajaran 2024/2025.
Nadhif, S.Ag., M.S.I., sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta mengakui bahwa Madrasah Mu’allimaat memiliki peserta didik yang sangat beragam. Menurut beliau, heterogenitas peserta didik yang berasal dari berbagai daerah adalah sebuah kekuatan yang luar biasa. Potensi heterogenitas harus menjadi kehidupan yang harmoni dan indah.
“Perihal moderasi beragam, hal ini harus dikenalkan sejak dini, jika di Mu’allimaat harus diterapkan sejak kelas MTs. Output lulusan dari Mu’allimaat harapannya bisa mengisi berbagai lini kehidupan apapun. Ilmu digitalitasi menjadi penting, tetapi etika digital harus tetap dijaga. Tantangan kedepan makin berat, semoga outputnya nanti akan menjadi anak yang hebat dan berkarakter”, ucap beliau.
Berbagai masukan juga dilontarkan oleh Elfa Tsuroyya, S.Ag., M.Pd.I. Menurut beliau, kurikulum yang ditampilkan adalah menampilkan wajah madrasah tersebut.
“Katakteristik alumni juga harus turut dimunculkan, sebagai wujud dari implementasi selama di madrasah. Dokumen kurikulum ini akan dibaca banyak orang sehingga hal-hal positif yang harus ditampilkan”, terang Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kota Yogyakarta.
Hj. Anita Isdarmini, S.Pd. M.Hum. turut memberikan apresiasi serupa, bahwa Mu’allimaat memiliki heterogenitas begitu luar biasa, baik secara budaya, bahasa, potensi akademik maupun non-akademik. Kurikulum yang sesungguhnya adalah yang harus berubah setiap saat dan adaptif.
“Prinsipnya, pelayanan peserta didik disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Sehingga harus mendalam analisis karakternya. Pembelajaran diferensiasi harus dilalukan sejak awal pemetaan. Kurikulum merdeka adalah kurikulum yang melayani karakteristik keragaman peserta didik. Mengasah potensi yang sudah ada dan mendorong agar belajar lebih baik”, tegas beliau.
Review kurikulum diakhiri dengan berbagai masukan membangun untuk memaksimalkan sistematika rancangan kurikulum. Agar nantinya bisa diterapkan sebagai acuan untuk proses pembelajaran di tahun ajaran kedepannya. (Laeli/Am)