Reza Bakhtiar Ramadhan,Penyuluh KUA Ngampilan Presentasi di Konferensi Internasional ICROM 2024
Yogyakarta(KUA Ngampilan) Reza Bakhtiar Ramadhan S.Hum,Penyuluh Agama Islam KUA Ngampilan merupakan satu-satunya Penyuluh Agama Islam di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta yang berhasil menjadi oral presenter pada helatan The 3rd International Conference on Religious Moderation; Religious Moderation and Its Responses to Humanitarian Crises di Jakarta pada 5-7 November 2024.
Konferensi ICROM 2024 ini merupakan forum internasional dan bergengsi yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama yang ICROM mengusung tema moderasi beragama. Oral presenter konferensi ini berasal dari beragam latar belakang; peneliti, aktivis, praktisi, akademisi, dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama dari seluruh Indonesia, juga berhasil menarik minat peserta internasional dari Malaysia, Brunei Darussalam, dan Nigeria, yang turut berkontribusi dalam tema moderasi beragama.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Dedi Slamet Riyadi, selaku Kasubdit Bina Paham Keagamaan Islam yang dikutip dari kemenag.go.id, bahwa ICROM 2024 bertujuan untuk menemukan solusi dalam menghadapi krisis kemanusiaan di Indonesia dan dunia, baik yang disebabkan oleh perubahan iklim maupun konflik antarnegara. Dedi berharap, hasil konferensi ini akan memberi dampak positif dalam memperkuat prinsip moderasi beragama di masyarakat yang beragam.
“Dengan tema yang relevan di tengah dinamika sosial-keagamaan saat ini, ICROM 2024 diharapkan menjadi platform yang efektif untuk memperdalam pemahaman dan kolaborasi lintas sektoral. Peserta yang lulus memiliki kesempatan besar untuk memberikan ide-ide segar guna memperkuat perdamaian dan harmoni antarumat beragama,” jelas Dedi.
Konferensi ICROM ini dibuka oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam; Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A. yang dihadiri oleh para pejabat Kementerian Agama, di antaranya; Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija, Dirjen Bimas Katolik Suparman, Dirjen Bimas Buddha Supriyadi, Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu Susari, serta Kepala PKUB M. Adib Abdushomad. Dalam sambutannya, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin menekankan pentingnya moderasi beragama dalam menjaga persatuan bangsa yang beragam.
Sementara itu, Reza Bakhtiar Ramadhan selaku Penyuluh Agama Islam mempresentasikan papernya yang berjudul; Nahdlatul Ulama and World Peace Discourse: Exploring Relations Between Indonesia-Israel on Non-Governmental Actors, yang termasuk dalam sub-tema Religious Moderation and Global Securities. Reza menyampaikan sigifikansi aktor non-pemerintah dalam menciptakan perdamaian dunia melalui beragam metode dan pendekatan yang lebih fleksibel dibanding pemerintah, terutama terhadap konflik Israel-Palestina. Reza juga menyorot peran aktor non-pemerintah lebih efektif dalam merespon isu humanitarian crises yang kini telah melanda dunia global.(Reza)