Berita

Sambung Rasa Budaya Tumbuhkan Semangat Cinta Siswa MAN 1 Yogyakarta

Yogyakarta (MAN 1 Yogyakarta) – Dalam rangka menumbuhkan dan memperkuat rasa cinta dan apresiasi pada kebudayaan Jawa, MAN 1 Yogyakarta mengadakan kegiatan ‘Sambung Rasa Budaya’ bagi siswa-siswi kelas XI MAN 1 Yogyakarta. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (26/2) bertempat di Aula Lantai 2, merupakan satu bentuk kegiatan yang sudah terjadwal pada Projek Penguatan Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil ‘Alamin. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber yang berkompeten di bidangnya yaitu, Faizal Noor Singgih, S.T.P. lulusan Fakultas Teknologi Industri, seorang pelaku budaya di Yogyakarta. Narasumber kedua, Angger Sukisno lulusan Jurusan Seni Rupa, FPBS IKIP Yogyakarta.

Faizal Noor Singgih, S.T.P. dari Jogja TV merupakan pembaca berita Bahasa Jawa, memaparkan upacara adat daur hidup berupa ‘Cakra Manggilingan’ yaitu falsafah hidup masyarakat Jawa yang menggambarkan kehidupan manusia seperti roda yang berputar. Filosofi ini juga menggambarkan siklus kehidupan manusia yang tidak dapat diprediksi. Makna Cakra Manggilingan ialah

Kehidupan manusia ibarat roda yang berputar. Cakra manggilingan juga merupakan Perpaduan antara makna perjuangan dan karakter rendah hati. Lambang atau simbol pengibaratan dari siklus kehidupan manusia.
Kehidupan manusia memiliki tiga dimensi alam, yaitu alam purwo, alam madyo, dan alam wasono. Kehidupan saat ini dapat digunakan untuk memperbaiki perbuatan masa lampau.

Segala hal itu dilambangkan seperti bubur merah putih. Dipaparkan juga oleh Faizal terkait kelanjutan perlambangan bubur baro-baro yang merupakan pencampuran laki-laki dan perempuan. Tujuannya adalah supaya dihindarkan dari bahaya. Faizal juga memaparkan hal-hal lainnya.

Dalam kesempatan ini Drs. H. Wiranto Prasetyahadi, M.Pd. selaku Kepala MAN 1 Yogyakarta dalam sambutannya menyatakan rasa bajagia dan senangnya dengan kehadiran narasumber. Wiranto mengucapkan terima kasih kepada para narasumber dan berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi ananda para siswa khususnya untuk mulai memperhatikan dan mengapresiasi budaya Jawa, juga budaya-budaya daerah dari mana mereka berasal, dan tentu saja dapat melestarikannya. (wk/rin)