Siswa MAN 1 Yogya : Hadapi Covid-19 “Bergerak dari Rumah Tebarkan Optimisme”
(MAN 1 YK) -Pelaksanaan program kebijakan Belajar dari rumah Learn From Home (LFH) bagi siswa MAN 1 Yogyakarta telah dimulai sejak 18 Maret 2019 kemarin. Seiring berjalannya waktu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengintruksikan kepada para guru bahwa belajar online tidak hanya terfokus pada tugas dan pencapaian akademik serta kognitif semata. Pembelajaran yang dilakukan harus bisa memberikan kecakapan hidup sehingga siswa dapat bereksplorasi di tengah merebaknya Covid-19.
Mata pelajaran Sejarah kebudayaan Islam (SKI) pun mulai menginisiasi pembelajaran yang telah didesain supaya siswa dapat berkembang dan berinovasi meskipun hanya berada dirumah. Pelajaran sejarah sejatinya mengambil pelajaran dari masa lalu untuk kehidupan masa sekarang dan masa depan. Maka materi yang diberikan pada pelajaran SKI tidak merubah Kompetensi Inti maupun Dasar (KI/KD) yang ada, hanya saja siswa diajak berkreasi dengan melihat kondisi seperti sekarang ini.
Pada semester ini siswa kelas X telah memasuki materi tentang Khulafaur Rasyidin, sehingga materi yang diberikan telah disesuaikan yaitu kebijakan Umar bin Khattab dalam mengatasi wabah yang melanda Syam. Sedangkan kelas XI yang menerima materi tentang dinasti Abbasiyah, disesuaikan menjadi penanganan wabah menurut ilmuwan kedokteran muslim “the golden age of Islam”.
“Dengan melihat gambaran sejarah tersebut diharapkan siswa tergerak untuk berkontribusi dalam mengantisipasi penyebaran COVID-19 di masyarakat,” ujar Apriyata Dzikry Ramadhon, S.Pd. Guru Sejarah Kebudayaan Islam itu. Lanjutnya, Pelajaran SKI ikut mengambil bagian menumbuhkan sikap kepedulian siswanya pada sekitar, karena salah satu tujuan pembelajaran SKI adalah membangun serta penguatan karakter siswa. Maka dipilihlah tema bergerak dari rumah, karena musibah ini harus diselesaikan bersama tidak cukup hanya di rumah saja.
Ia berharap, para siswa tidak hanya belajar dan berdiam diri dirumah. Maka pada pelajaran SKI siswa-siswi diberi tugas untuk mengedukasi masyarakat dengan membagikan postingan di akun media sosial masing-masing, tentang berbagai hal dalam upaya melawan virus Corona.
Kata guru yang akrab disapa Apri ini, para siswa juga berperan dalam menangkal serta memilah informasi ditengah banyaknya berita hoax maupun kabar simpang siur yang beredar. Sehingga mampu menekan berita-berita yang membuat kepanikan di masyarakat. Kegiatan #bergerakdarirumah ini sudah dimulai sejak Kamis (02/04/2020), diawali oleh kelas X MIPA 2 dan XI MIPA 2 dan akan berlanjut ke kelas lainnya. Potensi meningkatnya masyarakat yang masuk kategori ODP, PDP bahkan positif terinfeksi.
Seruan social distancing, work from home, pembatasan interaksi sosial, dan #dirumahaja membuat masyarakat memprioritaskan diri berada di rumah. Padahal perlu kontribusi seluruh elemen dalam pengendaliannya, sehingga personal Awareness siswa-siswi MAN 1 Yogya harus dibangun. Seluruh siswa ambil bagian dalam kegiatan ini, mereka sangat antusias mensosialisasikan tentang wabah ini di jejaring sosial.
Para siswa ditugaskan, untuk meng-upload aksi melawan Covid-19. “Jadikan rumahmu pusat aktivitas gerakan kita melawan Corona, bergerak semampunya untuk pulih dengan #bergerakdarirumah,”tandasnya. Melakukan edukasi yang mencerdaskan masyarakat sekitar, meng-share gerakan unik dan solutif, menyebarkan semangat dengan konten positif, mengajak orang-orang mengikuti kegiatan yang dinilai bisa membantu penyelesaian pandemi
“Ini semua merupakan langkah kecil siswa-siswi MAN 1 Yogya untuk Indonesia, dilakukan dari rumah, bergerak dari rumah dalam rangka menyebarkan semangat positif serta menebarkan optimisme dalam melawan Covid-19, pasti ada cahaya di ujung lorong”, pungkasnya. (adr/dzl)
Kontributor : MAN1Yogya, @MAN!Yk
Editor : Nurul,