SPAB di MIN 1 Yogyakarta: Mengurangsi Risiko Akibat Bencana

Yogyakarta (MIN 1 Yogyakarta) – MIN 1 Yogyakarta menggelar Pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) pada Kamis, 13 Februari 2025, pukul 07.30 WIB hingga selesai, bertempat di Kelas 3 BC Gedung SBSN. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan pemahaman seluruh warga madrasah dalam menghadapi potensi ancaman bencana yang dapat terjadi kapan saja.
Pelatihan dimulai dengan pembukaan yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu wajib nasional dan mars BPBD sebagai bentuk penghormatan kepada negara dan lembaga penanggulangan bencana. Semua peserta dengan penuh semangat mengikuti rangkaian acara ini.
Selanjutnya sambutan dari Kepala MIN 1 Yogyakarta, Dra. Hanik Nurul Hidayah, M.S.I. Dalam sambutannya, ibu kepala mengungkapkan pentingnya pelatihan ini bagi para pendidik dan siswa dalam rangka membangun budaya keselamatan dan kesiapsiagaan terhadap bencana. Beliau juga mengingatkan bahwa setiap pihak harus berperan aktif untuk menanggulangi risiko bencana, baik melalui persiapan mental, pengetahuan, dan keterampilan praktis. Kegiatan ini juga merupakan bukti bahwa MIN 1 Yogyakarta memang layak menyandang julukan sekolah tanggap bencana.
Selanjutnya adalah sambutan dari Perwakilan dari Kemenag Kota Yogyakarta yang memberikan apresiasi kepada MIN 1 Yogyakarta yang telah menginisiasi pelatihan ini bersama BPBD. Ia menekankan bahwa pendidikan dan pelatihan terkait penanggulangan bencana sangat penting sebagai langkah mitigasi dalam melindungi generasi mendatang.
Ketua Tim Kerja Penanggulangan Bencana BPBD juga hadir untuk memberikan sambutan. Ia mengungkapkan bahwa program SPAB bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, terutama di lingkungan pendidikan, mengenai langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi bencana. Beliau menegaskan, “Kenali ancamannya, siapkan strateginya, kurangi resikonya, siap untuk selamat.”
Setelah mendengarkan sambutan, acara selanjutnya adalah Pemaparan materi yang dilakukan oleh narasumber dari BPBD yang menjelaskan berbagai jenis ancaman bencana yang mungkin terjadi di wilayah Yogyakarta, seperti gempa bumi, banjir, dan kebakaran. Selain itu, peserta juga diberikan pengetahuan mengenai langkah-langkah kesiapsiagaan, evakuasi, serta cara menjaga keselamatan diri dan orang lain dalam situasi darurat.
Setelah materi selesai, peserta dibagi dalam kelompok kerja untuk melakukan simulasi dan diskusi lebih lanjut mengenai kesiapsiagaan bencana di lingkungan pendidikan. Setiap kelompok diberikan tugas untuk merancang strategi penanggulangan bencana serta menyiapkan langkah-langkah konkret yang dapat diterapkan di madrasah.
Pelatihan ini diharapkan dapat membekali seluruh warga MIN 1 Yogyakarta dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengurangi risiko bencana serta meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi ancaman yang ada. Sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan yang aman dan siap siaga, diharapkan setiap individu bisa lebih tanggap dan selamat dalam menghadapi bencana. (gyt)