Studi Tiru Peningkatan Layanan dan Pengembangan Wawasan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone Bolango Gorontalo
Yogyakarta (Kankemenag) – Salah satu program prioritas dan strategis Kementerian Agama adalah percepatan transformasi digital, merupakan perubahan yang berhubungan dengan penerapan teknologi digital dalam semua aspek kehidupan masyarakat. Hal ini diungkap Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo Dr. H. Arfan A Tilome, M.HI, Selasa (26/10) dalam studi tiru peningkatan layanan dan pengembangan wawasan pada Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, berlangsung di Lynn Hotel Jl. Jogokaryan No 82 Mantrijeron Kota Yogyakarta.
“Kami ingin mengetahui dan mendapatkan informasi apa-apa yang sudah diraih Kantor Kemenag Kota Yogyakarta dalam percepatan transformasi digital, pelaksanaan Zona Integritas, juga keberhasilan meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), juga Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Ilmu-ilmu dan aplikasi yang sudah ada kami berharap bisa ditransfer untuk bisa kita tiru di Kemenag Kabupaten Bone Bolango,” ujar Arfan A Tilome.
Turut hadir mendampingi tim studi tiru, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Gorontalo Dr. H. Syafudin Baderung, M.Pd. “Kami datang dengan kesungguhan hati, belajar dengan yang sudah berhasil itu sangat penting. Kami sangat berterima kasih bisa diterima dan mendapatkan berbagi ilmu. Mudah-mudahkan kami bisa mengaplikasikan zona integritas di tempat kami,” tuturnya.
Dalam presentasinya Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta Drs. H. Nur Abadi, MA mengutarakan Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Lebih lanjut Nur Abadi mengemukakan, akselerasi pembangunan ZI; Pertama, meningkatkan pelayanan dengan mengadakan kegiatan; capasity building, placement test dilanjutkan pelatihan komputer, pembinaan pelayanan prima untuk Front Office, petugas keamanan, customer service di pelayanan, dan semua pegawai, pembinaan netralitas ASN, serta pemberian reward kepada pegawai. Kedua, peningkatan sarana dan prasana layanan kepada masyarakat dengan bekerjasama instansi/lembaga melalui aplikasi. Ketiga, menerapkan prinsip Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) diseluruh layanan dengan standart yang jelas dan melalui pelatihan layanan prima.
Sesi terakhir dialog interaktif, peserta dengan antusias meminta informasi dan penjelasan lebih lanjut dipandu oleh Kasub. Bagian Tata Usaha Dra. Hj. Noor Imanah, MSI. (Jojo)