Berita

Sujoko Penyuluh Agama Danurejan Membimbing Wabin Rutan

(KUA) Danurejan Yogyakarta – Penyuluh Agama KUA Danurejan Yogyakarta H. Sujoko Suwono, S. Ag., MSI membimbing warga binaan (wabin) Rumah Tahanan (Rutan) Klas II A Jl. Tamansiswa 6 A Yogyakarta pada hari Kamis, 10 Oktober 2024. Dalam pembinaan ini Sujoko Suwono lebih banyak menggunakan metode dialog interaktif agar apa yang disampaikan sesuai yang dibutuhkan oleh wabin.

Kali ini ada wabin yang bertanya bagaimana cara melaksanakan sholat yang khusyuk ?
Dalam menjawab pertanyaan ini Sujoko menyampaikan bahwa ada beberapa tahapan dalam mencapai sholat yang khusyuk. Pertama harus memasukkan iman di dalam hati dengan memperbaiki akhlaq sesuai Hadist Riwayat Ahmad dari Abu Huroiroh “Sesempurna-sempurnanya keimanan orang mukmin adalah orang yang paling baik akhlaqnya.

Manusia dianugerahi hidup dan mati itu untuk diuji mana yang terbaik amal perbuatannya sesuai dengan QS. Al-Mulk ayat 2.
Menurut Sujoko Al-Qur’an itu kelihatan kehebatannya jika dilaksanakan/diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih lanjut Sujoko menerangkan bahwa orang yang melaksanakan ajaran agama itu ada 3 tahapan. Yakni tahap kewajiban, kebutuhan dan tahap cinta. Orang yang dalam tahap kewajiban seperti anak kecil yang menganggap makan itu sebagai kewajiban, sehingga disuruh makan masih susah. Pada tahap ini dalam melaksanakan ibadah masih harus dipaksa.
Selanjutnya tahap kebutuhan, ibarat orang yang sudah dewasa yang butuh makan tidak perlu dipaksa lagi. Pada tahap ini dalam beribadah tidak perlu dipaksa lagi, melainkan sudah menjadi kebutuhannya.
Tahap ketiga (puncaknya) adalah cinta. Pada puncaknya ini orang dalam beribadah didasarkan pada cinta. Orang yang sudah jatuh cinta pasti ingin berkurban kepada yang dicintai. Orang yang beribadah didasarkan cinta kepada Allah pasti rela berkorban baik harta, raga maupun jiwa kepada Allah. Semoga wabin di sini bisa melalui tahapan itu dengan baik. Mari kita selalu berdoa : “Ilaahi anta maqsuudi waridhooka mathluubi, a’tini mahabbataka wa ma’rifataka”. Ya Tuhanku, Engkau yang aku tuju, keridhoan Mu yang kucari, berilah aku rasa cinta kepada Engkau dan bisa mengenal Engkau. (Jk).