Takmir Masjid Al Kiram Hadirkan Penyuluh Agama Islam Sosialisasi SE No 5 Tahun 2022
Yogyakarta (KUA Kotagede) – Masjid Al Kiram Sambirejo menggelar sosialisasi SE No 5 Tahun 2022 dengan menghadirikan Penyuluh Agama Islam KUA Kotagede.Turut hadir segenap pengurus Masjid Al Kiram, tokoh masyarakat dan masyarakat Sambirejo Prenggan, Ahad (6/03/2022).
Rustadi Wariyo mengatakan, “Kegiatan ini merupakan gambaran respon positif dari jama’ah untuk menambah wawasan dan cara pandang yang lebih baik dalam masyarakat. Tujuannya untuk menyatukan persepsi, pembinaan umat dan penataan pemahaman serta pengembangan moderasi beragama dalam kehidupan berbangsa dan negara.
“Melalui peran Penyuluh Agama Islam nantinya akan dapat memberikan pandangan atau pemahaman kepada umat tentang SE No 5 Tahun 2022 dan moderasi beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Menurutnya, Penyuluh Agama Islam yang ada apabila difungsikan secara maksimal maka mereka menjadi ujung tombak Kemenag sebab mereka merupakan kepanjangtanganan dari Kemenag.
“Penyuluh Agama Islam ini dihadirkan untuk bisa difungsikan untuk memberikan sosialisasi dari pemerintah yang disinergikan, Insya Allah jama’ah di masjid Al Kiram siap melaksanakan,” katanya
Endro Dwi Widodo menuturkan, kegiatan masjid Al Kiram yang digelar setiap bulan ahad pertama ini dinilai tepat karena ditengah tekanan pandemi Covid-19, diperlukan pemahaman beragama yang toleran dan sosialisasi SE No 5 Tahun 2022 bisa disosialisasikan ke jama’ah dan bisa bekerjasama dalam mengatasi persoalan bangsa.
“Mudah-mudahan sosialisasi yang dilaksanakan sesuai protokol kesehatan ini memberikan wawasan kebangsaan bagi para jama’ah” ucapnya.
Dengan menghadapi berbagai macam latar belakang masyarakat yang berbeda, mulai dari tingkat pendidikan, sosial ekonomi dan sebagainya, perlu adanya pemahaman pentingnya toleransi dan kebersamaan serta kekeluargaan.
Kearifan lokal yang ada di kampung Sambirejo Prenggan khususnya dan Kotagede umumnya harus kita bangkitkan supaya bisa hidup rukun bersama-sama melakukan aktivitas dan membangun wilayah lebih baik,” terangnya.
Penyuluh Agama Islam KUA Kotagede melakukan berbagai upaya dalam merawat toleransi di lingkungan masyarakat. Satu diantaranya adalah dengan menyediakan ruang terbuka publik.
“Keberadaan ruang publik tersebut merupakan bagian dari upaya dalam menyediakan sarana interaksi dan komunikasi antar masyarakat dengan berbagai latar belakang perbedaan,” pungkasnya. (End)