Tingkatkan Kualitas Layanan KUA Mantrijeron Laksanakan Program Mantap
Yogyakarta (KUA Mantrijeron) – Kantor Urusan Agama (KUA) Mantrijeron, Selasa (22/02/2022), melaksanakan akad nikah empat pasang pengantin.
Dua pasang dinikahkan oleh Kepala KUA Mantrijeron Sehona, S.Ag., dan dua pasang lainnya dipandu oleh Eko Endratno, S.Ag., Penghulu Muda KUA Mantrijeron Yogyakarta.
Dalam khutbah nikah yang disampaikan, Eko Endratno menyebutkan,
“Akad nikah itu adalah ikatan janji suci yang dilaksanakan dengan nama Allah swt. Di samping itu nikah adalah sunnah Rasulullah saw. Untuk itu ikatan suci itu harus dijaga dan dirawat hingga akhir hayat.”
Eko menambahkan,
“Bahkan diusahakan sampai nanti di hadapan Allah swt. Artinya nikah sekali namun untuk selamanya, _minaddun-ya hattal akhirat.”_
Sebagaimana dalam syarat rukun nikah, pernikahan yang berlangsung khidmat dan terkesan tersebut dihadiri wali nikah, dua saksi masing masing calon pengantin.
Dua diantaranya dihadiri wali nasab alias ayah kandung, sementara yang lainnya wali hakim dan taukil wali bil kitabah.
Salah satu dari pernikahan tersebut dilaksanakan tanpa kehadiran pengantin putri dikarenakan isoman. Tetapi yang bersangkutan mengikuti secara virtual.
Acara sakral tersebut tetap menerapkan Prokes Covid-19.
Yang sangat menarik adalah KUA Mantrijeron dengan percaya diri telah mengimlplementasikan MOU dengan Dindukcapil Kota Yogyakarta, yaitu MANTAP
Mantap adalah kependekan dari Manten Anyar Tercatat Entuk Papat.
Manten baru yang tercatat dapat empat, yakni, KTP Baru, KK Baru, Buku Nikah, dan Kartu Nikah Digital.
Melalui program dan unggulan ini, baik yang laki-laki maupun perempuan, KTP dan KK-nya berubah status menjadi kawin.
Empat pasang pengantin yang ikrar nikah pada tanggal cantik, yaitu 22.02.2022, merasa sangat senang dan puas terhadap pelayanan petugas KUA Mantrijeron, lebih-lebih mendapatkan servis MANTAP.
“Terima kasih, Bapak Penghulu, Anda memang hebat.” Seloroh Iwan Suryawan, laki-laki Ngadinegaran, yang kebetulan istrinya tidak bisa hadir ke KUA Mantrijeron lantaran sedang isolasi mandiri, isoman. (Wiji)