Berita

Totok, S.Ag. Ungkap Hitaya Sukaya, Ketahanan Keluarga dalam Agama Buddha

Yogyakarta (Humas Kemenag Kota) – Ketahanan keluarga saat ini menjadi salah satu fokus yang sedang digarap Penyuluh Agama Buddha khususnya di Kota Yogyakarta. Dalam Agama Buddha pernikahan diharapkan akan membentuk keluarga yang hitaya sukaya.

“Hitaya berarti sejahtera, sedangkan sukaya bermakna bahagia,” ungkap Penyuluh Agama Buddha Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Totok, S.Ag. saat menjadi narasumber siaran sapa pagi (Sisapa) Kamis (25/8/2022).

Totok melangjutkan setidaknya ada empat indikator keluarga yang hitaya sukaya, yakni sehat, cukup, rukun dan tenteram. “Konsep hitaya sukaya ini seperti keluarga sakinah mawadah wa rahmah, kalau dalam Islam,” jelasnya.

Meskipun saat ini hanya ada satu Penyuluh Agama Buddha yang berstatus PNS, tetapi Totok mengaku cukup terbantu dengan adanya tiga penyuluh Agama Buddha honorer yang saat ini ada. Sehingga program-program yang ada bisa dijalankan dengan baik.

Sementara itu Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Dra. Hj. Noor Imanah, MSI. dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih kepada ASN yang akan memasuki masa pensiun. Mereka adalah Eny Widiastuti dari Penyelenggara Zakat dan Wakaf, Sri Astuti Handayani dari KUA Gedongtengen, dan Nur Kasidi.

“Terima kasih atas pengabdian Bapak/Ibu selama ini, dan semoga setelah pensiun tetap mampu berkarya di tengah masyarakat,” pungkas Noor Imanah. [eko]